Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - mengisi usia senja dan bercanda dengan kata

Menulis sesuka hati, senyampang ada waktu, dan sebisanya saja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Minem

31 Mei 2024   20:06 Diperbarui: 31 Mei 2024   20:40 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Minem telah menjadi saksi mata, bahkan saksi hidup dari sebuah slice of live yang dipaparkan di depan netra. Namun, dia diam. Bungkam! Entah sampai kapan. Hampir sama dengan namanya, Minem yang harus mingkem, alias diam membungkam!

==***==

Notes
 kakung : laki-laki
Ndoro Putri : Tuan Putri
"Inggih, Ibu. Wonten menopo?  : Iya, Ibu. Ada  apa?
Nduk : sapaan untuk anak perempuan
amben gladak : dipan bambu/kayu tanpa kasur
ambles: turun, jatuh, misalnya tanah atau ranjang.
mingkem : menutup mulut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun