Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta dan Kasih

7 Desember 2020   14:51 Diperbarui: 7 Desember 2020   14:54 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ayo..kita pulang," ajak bunda kemudian.
*Katanya mau mampir ke penjahit dulu, Bun," kataku mengingatkan bunda.

"O, iya. Bunda lupa, mungkin karena faktor U ya," kata bunda sambil menepuk jidatnya
Aku tertawa melihat tingkah bunda.

"Meskipun bunda sudah tua tapi tetap cantik kok," ujarku menggoda. Bunda menepuk bahuku dan mengajak pergi.

Aku segera menstarter mobil dan berlalu dari pasar seraya menyisakan sesuatu rasa di kalbu...cemburukah aku?
                      ****

Pagi ini kampus sangat ramai. Hari ini adalah wisuda bagi para mahasiswa S1 dan pasca sarjana yang sudah lulus. Mereka pasti bahagia karena sudah menyelesaikan studinya walaupun  setelah itu mereka akan berjuang mencari pekerjaan. Banyak mobil luar kota yang berdatangan. Pasti mereka adalah para wisudawan dan keluarganya.

Aku cepat-cepat menuju aula yang akan dipakai buat prosesi wisuda. Aku ambil bagian dalam kelompok paduan suara. Sudah 2 kali wisuda aku berperan dalam kegiatan itu.

Sebelum tiba di aula, aku melewati halaman masjid kampus. Aku melihat ada gadis yang sangat aku kenal. Cinta berbalut gamis warna abu-abu tua dan hijab pink seulas . Dia memang cantik dan lembut. Dia menjadi salah satu panitia bazaar mahasiswa untuk melayani para tamu dan keluarga wisudawan.

Aku berbelok menuju arah masjid untuk menemuinya. Kulihat dia sedang menata hijab yang akan dijual di stand nya.

"Assalamualaikum," sapaku pelan dari jarak yang cukup jauh.

"Waalaikumussalam,"jawabnya pelan sambil berbalik ke arahku," Rupanya kamu Yud."

Kemudian dia berbalik dan menata kembali hijab-hijab itu tanpa menghiraukan ku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun