Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Senang menulis, pembelajar, senang berbagi ilmu

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta dan Kasih

7 Desember 2020   14:51 Diperbarui: 7 Desember 2020   14:54 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Oke tidak apa-apa. Manusia harus tolong menolong, " jawabku klise,". Ngomong-ngomong kamu berani pulang sendiri, tengah malam lagi. Di mana rumahmu?"

"Aku tadi mendapat telepon dan memberitahukan kalau adikku kecelakaan. Si penelopon minta kiriman uang agar bisa membawa adikku ke rumah sakit. Aku menolak. Lalu aku telepon adikku namun tak menyahut. Oleh karena itu aku minta tolong temanku mencari adikku. Beberapa rumah sakit sudah kudatangi namun adikku tetap tak ada. Tadi pukul 11an adikku telepon dan memberitahukan kalau dirinya menginap di rumah temannya. Eh...pada saat aku menunggu ojol, Andri datang dan menggangguku. Alhamdulillah Allah mengirimkanmu ke sini . Terima kasih ya, " jelas Cinta panjang lebar. Wajahnya tetap menunduk. Mungkin dia berniat menutup pandangan dari orang-orang yang bukan muhrim.

'Ayo aku antarkan kamu pulang....eu...,"  ragu-ragu aku melanjutkan ucapanku.," Aku Yudha, Siapa namamu?"

"Cinta..," ujar gadis itu. Dia tidak menyambut uluran tanganku untuk bzerkenalan. Dia hanya merapatkan kedua tangannya di depan dada.

"Hm ...gadis hijaber yang taat dengan ajaran agama," batinku sambil mengikuti apa yang dilakukannya.

Sejak itu kami bersahabat. Kami kerap bertemu di kampus jika kebetulan sama-sama tidak ada kuliah. Kami sering berdiskusi tentang banyak hal. Kami menjadi dekat meski tak paham arti kedekatan kami.

Teman-teman sering menggodaku kalau Cinta itu pacarku tapi aku tak pernah menyatakannya. Aku hanya menjalani semuanya, mengalir seperti air. Aku mengakui semakin dekat dengan Cinta, semakin aku merasakan sesuatu yang lain di hatiku. Ada rasa rindu jika aku lama tak bertemu dengannya.

"Hm...mungkinkah, aku jatuh cinta padanya. Aku cemburu ketika melihat Cinta berdua dengan laki+laki lain.

"Yudha...buka pintu!". suara bunda mengejutkanku. Kulihat bunda sudah ada di samping mobil dan mengetuk-ngetuk kaca mobil. Aku segera membukakan kunci pintu.

"Kamu memikirkan apa, Yudha ? Bunda sudah lama mengetuk kaca mobil, keras lagi. Kamu melamun terus. Ayo memikirkan pacar ya?"  tanya bunda sambil menepuk bahuku.

"Ikh...bunda kepo,". jawabku sambil menahan malu. Kami berdua tertawa .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun