"Nanti setelah dari pasar, kamu antar bunda ke penjahit langganan mama ya, kasep," ujar mama pelan,"Mama mau menjahitkan baju."
Tuh kan benar, kalau mama sudah memuji-muji aku pasti ada maunya. Alamat seharian ini aku akan menjadi supir pribadi mama.
"Ayo...ah. Sudah siang," ajak bunda kemudian.
Aku mengantarkan bunda sampai parkiran. Bunda tidak mau diantar olehku hingga ke dalam pasar. Jadi aku menunggu di tempat parkir tepat di depan mini market.
Aku menuju mini market untuk  membeli minum dan s
nack. Aku belum sempat sarapan tadi. Â Aku mengambil beberapa makanan dan satu botol air mineral.
Saat aku tiba di depan kasir, aku melihat seorang gadis di seberang jalan. Dia sedang bergandeng tangan dengan seseorang. Tampak mereka sangat mesra.
Itu ...kan Cinta. Lalu siapa laki-laki yang bersamanya tadi? Apakah laki-laki itu ada hubungan istimewa dengannya. Pantas saja akhir-akhir dia menjaga jarak denganku dan seolah menghindari ku.
Setelah aku membayar belanjaanku, aku mengejar Cinta. Namun sayang dia sudah masuk mobil dan pergi bersama laki-laki itu.
Aku segera masuk mobil dan menikmati makanan dan minuman yang kubeli tadi sambil memikirkan Cinta.
Cinta adalah mahasiswa UPI jurusan kependidikan sedangkan aku kuliah di  jurusan musik. Pertemuanku dengannya sangat berkesan dan menegangkan.
Malam itu aku pulang agak larut karena harus berlatih paduan suara untuk acara inagurasi di kampusku. Aku membawa motorku setengah kencang. Tiba-tiba di perempatan jalan yang menuju komplek  Sukajadi aku mendengar ada teriakan minta tolong. Aku melihat ada seorang gadis yang menggunakan hijab biru sedang ditarik-tarik oleh seorang laki-laki di samping mobil putih. Aku segera menghentikan motorku tak jauh dari mereka. Aku memperhatikan mereka. Aku ragu-ragu untuk membantu mereka. Aku takut dikatakan ikut campur urusan mereka.