3. Budaya latah.
Sejak Subuh, satu grup WA penuh ucapan ulang tahun untuk seorang anggota. Seratus lebih member meng-copy paste  pesan HBD ( Happy Birthday ).  Menjelang maghrib, orang yang di HBD muncul dengan kalimat : maaf,saya tidak sedang ulang tahun bro and bray...  tetapi terima kasih perhatian dan do'a nya.
Iseng saya japri salah satu pengirim ucapan, yang posting setelah ada ralat. Ternyata dia tidak tahu ada  bantahan dari yang "dituduh" ultah. Karena hanya melihat postingan yang dominan : HBD.
4. Menjadi yang Terdepan
Polri mengumumkan rencana penerapan E - Tilang  di wilayah Jakarta.  Tak berapa lama, viral di hampir semua grup WA saya, tilang elektronik akan dilaksanakan di kota kecil kami. Â
Kabar sangat meyakinkan. Detail sekali. Menyebutkan beberapa lokasi uji coba tilang CCTV Â lengkap dengan jadwal.
Seorang polwan di wilayah hukum polres kota, menyatakan tidak yakin pada informasi itu. Â Belum ada tanda-tanda, katanya.
Benar saja, esok hari melalui siaran radio lokal, Kasat Lantas Polres setempat membantah : jika melihat kesiapan teknis lapangan, seperti nya masih jauh waktu nya. Karena ibukota propinsi saja belum menerapkan E-tilang. Â Â Nah lho....?
5. Semua Menjadi Ahli
Banyak sekali postingan bergaya serius dan maha benar, Â hingga ada yang menyebut WA sebagai ajang bertemu nya guru, motivator, ahli kesehatan, ahli agama dan spesialis --spesialis lain. Tetapi sayangnya, tidak ada murid, tanpa audience, tanpa pasien, tanpa santri. [3]Â
Semua memilih jadi subyek, sehingga tidak ada obyeknya.