Mohon tunggu...
NikenDe
NikenDe Mohon Tunggu... Guru - Vinsensia Niken Devi Intan Sari

Lahir di sebuah desa yang terletak ditengah hutan jati. Desa tersebut berada di wilayah kabupaten Banyuwangi. Daerah yang terlanjur terkenal kembali dengan sebutan Desa Penari. Niken kecil hidup diantara orang tua yang berprofesi sebagai guru. Guru jaman OLD. Dengan segala kekurangannya, namun tetap dan terus mensyukuri dan menyemangati anak-anaknya untuk berpendidikan tinggi. Dengan satu semboyan Ajaib dari mereka bahwa "Pasti ada jalan jika itu untuk biaya pendidikan." That is TRUE. Benarlah adanya. Kami, anak-anak guru SD di sebuah desa kecil tersebut mampu melanjutkan sekolah sampai lulus Sarjana. Mimpi Bapak Ibu terkabul. Hobi menulis menjadi sebuah kegiatan yang selalu memhadirkan CANDU. Menekuninya menghadirkan kegembiraan tersendiri. Semoga menjadikan manfaat bagi banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Karma

23 Oktober 2019   11:45 Diperbarui: 23 Oktober 2019   12:11 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Anakmukah itu Mas?" tanyaku dalam hati.

"Anak Mas Heri Mbak Wik. Mbak Ayun juga meninggal tapi dimakamkan di Surabaya." Dani sudah disebelahku memberi jawab atas tanyaku.

Sudah jelas kini mas. Kamu melanggar keputusan hukum. Dan Pelanggaranmu menghasilkan seorang anak laki-laki itu. Aku masih duduk bersila di sudut rumah-ku sendiri. Ini adalah malam 7 hari suamiku. Orang-orang masih berkumpul. Teman-teman suamiku belum juga pulang.

Hilmi, yang selama ini menjadi penghubung antara aku dan suamiku mendekat.

"Mbak, sabar ya." Katanya.

Tiba-tiba dia menyodorkan hp dan menunjukkan sebuah status. Aku menatapnya.

"Ini status mbak Wik 1 minggu sebelum kejadian. Waktu itu aku sampai menanyakan ke Mbak Wik, dimana itu terjadi. Tetapi Mbak Wik bilang itu khayalan."

"Tidak hanya kamu Hil. Banyak yang koment status itu."

"Dan, kini menjadi nyata mbak...."

"Karma akan mencari jalannya, Hil." Jawabku dalam tanya besar. Aku menuliskan sebuah kejadian yang seminggu kemudian menimpa suamiku beserta istri dan anaknya. Entahlah. (Mei 2019)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun