Utomo membantu ibunya agar bisa duduk dengan posisi yang enak. Melihat ibunya mulai sadar sepenuhnya, Utomo mengajaknya bicara.
"Nonton sinetron apaan sih, Buk? Sampai kebawa mimpi gini?"protes Utomo.
Lelaki yang sedang mengerjakan skripsinya itu mengambil remote televisi untuk mematikan televisi yang entah sedang menayangkan apa. Layar televisi sedang iklan saat ini.
"Nggak usah nonton tv sampai malam, Buk. Apalagi kalau horor. Jadi terbawa mimpi kan?" imbuhnya memprotes.
Wijayanti tak bersuara. Ia masih sibuk menata nafasnya yang terlihat ngos-ngosan itu. Terlihat ia begitu kecapekan.
Utomo berjalan ke ruang makan. Ia mengambil gelas minum ibunya. Setelah diisi air minum, ia berjalan membawa gelas itu ke ibunya.
Wijayanti menerima gelas itu dan meneguk isinya. Beberapa saat waktu berlalu dalam keterdiaman.
"Mimpi ngeliat monyet lagi?"
Ibunya mengangguk kuat. Â
"Oalah Buk...Buk....kemarin malam teriak-teriak mimpi ketemu monyet yang menggigit dahi Mbak Tami. Lha tadi monyetnya menggigit apa lagi?"
"Tangan. Tangan kanannya mbakmu, Tom. Ada monyet dewasa, badannya gede. Dia nggigit tangannya mbakmu!"
Utomo menghembuskan nafas panjang mendengar perkataan ibunya itu.