Bregada Ungel-Ungelan sengaja didatangkan dari Keraton Surakarta, karena antara Keraton Surakarta dengan Nganjuk memiliki hubungan sejarah yang melekat. Pasalnya, pada era Kolonial Belanda, Nganjuk masuk wilayah Keraton Surakarta, sehingga banyak seni budaya dan tradisi di Nganjuk yang menyerupai Keraton Surakarta.
Bregada ungel-ungelan adalah pasukan yangg selalu ada dalam setiap korps pasukan. Kehadiran bregada ungel-ungelan untuk membangkitkan semangat juang para prajurit sendiri, dan juga sebagai penanda bagi lawan bahwa di sini telah siaga pasukan lengkap yang siap bertempur membela bangsa dan negara
Jumlah peraga yang membawa bregada ungel-ungelan sebanyak 20 orang.
Bregada Prawira Anom
Bregada Prawira Anom yaitu pasukan pembawa pedang. Yaitu pasukan yang tediri para pemuda yang tangguh dalam olah bela negara bumi kelahiran.
Jumlah pasukan pembawa pedang 6 orang. Angka 6 melambangkan tanggal.
Bregada Jemparing Langenastra
Bregada jemparing langenastra yaitu sepasukan khusus yang terdiri dari wanita perkasa ahli memainkan senjata panah. Di kraton menjadi pasukan elite pengawal sultan dan ditempatkan dalam tembok kraton dengan nama kampung Langenastran.
Jumlah pasukan pembawa panah 6 orang. Angka 6 menggambarkan bulan ke-6, yaitu Juni.