Mohon tunggu...
Pak Suka
Pak Suka Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Berkebun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pakem Boyong Natapraja Berbek ke Nganjuk 1880-2024

24 Mei 2024   19:24 Diperbarui: 24 Mei 2024   20:09 2659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bregada jemparing langenastra yaitu sepasukan khusus yang terdiri dari wanita perkasa ahli memainkan senjata panah

Selanjutnya dilaksanakan upacara pemberangkatan yang dipimpin oleh Kepala Dinas Porabudpar Nganjuk, dihadiri oleh sejumlah pejabat Forpimda Nganjuk, Perangkat Desa Kacangan, Pegawai Kecamatan Berbek, Sesepuh Desa Kacangan, trah Kanjeng Jimat Sosrokusumo, trah bupati-bupati terdahulu di Nganjuk, dan warga masyarakat setempat.

Upacara pemberangkatan diisi dengan sambutan-sambutan, dintaranya Kepala Dinas Porabudpar dan PJ. Bupati Nganjuk. Selanjutnya dilakukan penyerahan dua pusaka untuk dikirap bersama prosesi Boyong Natapraja oleh PJ Bupati Nganjuk kepada pembawa pusaka.

Usai penyerahan dua pusaka, PJ. Bupati Nganjuk bersama-sama Forpimda dan tamu undangan menuju kereta kuda yang sudah disiapkan di garis pemberangkatan. Di belakang berderet - menyusul kereta kuda-kereta kuda yang hendak ditumpangi oleh pejabat Forpimda, pengendara mobil antik, mobil dinas, pembawa ubarampe boyongan, dan peserta lain. Ubarampe yang hendak menjadi properti prosesi bukak lawang terdiri dari damar ublik, sapu gerang, bunga setaman, banyu panguripan, janur kuning, cengkir gading, tebu, padi, tikar, dan bantal/guling.

Sebagai tanda pemberangkatan Prosesi Boyong Natapraja, Kepala Dinas Porabudpar Nganjuk memberikan sebuah cemethi kepada kusir kereta kuda dan menabur bunga melati, sebagai tanda, arak-arakan Boyong Natapraja siap diberangkatkan menuju Pendapa Kabupaten Nganjuk.

Sementara di Stadion Anjukladang sudah siap para peserta prosesi Boyong Natapraja, diantaranya Grup Drumband, para Bregada, Para Tokoh Bukak Lawang, Masyarakat dan Peserta Boyong, dan sejumlah kesenian tradisional.

Para peserta prosesi boyongan tertsebut menunggu kedatangan para pejabat Forpimda dari Kecamatan Berbek untuk bersama-sama menyambung menuju pendapa Kabupaten Nganjuk melewati sepanjang Jalan A. Yani Nganjuk.

Susulan dan Sasrahan

Di tengah Jalan A. Yani Nganjuk sempat terjadi prosesi sasrahan dan susulan, yaitu prosesi penurunan dua pusaka  untuk dikirap dan penyerahan ubarampe. Prosesi ini dilakukan bersamaan para pejabat Forpimda saat turun dari kereta kuda masing-masing untuk kemudian berjalan bersama peserta kirap yang lain menuju Pendapa Kabupaten Nganjuk. Pada prosesi sasrahan dan susulan ini sempat terjadi adegan, dua bocah kakak beradik. Kakak perempuan bernama Denok dan adik laki-lakinya bernama wujil. Mereka ditemani oleh kedua orang tuanya, Ki Saraya Jati dan Nyi Saraya Jati sedang menunggu arak-arakan Boyong Natapraja lewat. Di tengah asyiknya bermain, kedua bocah tersebut tiba-tiba lari ke tengah jalan sambil teriak menunjuk arah Selatan," Pak Bupati teka..., Pak Bupati teka."

Arakan Boyong Natapraja

Setelah prosesi sasrahan, mereka dijemput oleh seorang cucuk lampah, para peserta bukak lawang, dan anak lanang wedok. Baru kemudian disambung dengan peserta prosesi Boyong Natapraja, dimulai dari :

Grup Drumband

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun