"Aduh Daddy sebenarnya nggak mau cerita-cerita ini ntar nilai pahalanya hilang lagi. Tapi nggak apa-apalah ya sama istri sendiri. Kan harus ada penjelasan juga kenapa sampai rumah lama," katanya.
Saya yang mendengarkan hanya tersenyum, lalu kami lanjut menyantap hidangan berbuka puasa.
**
Suatu hari saya mengumpulkan pakaian-pakaian bekas anak-anak yang masih layak pakai. Ada beberapa dus. Saya sudah niatkan buat Ibu Imelda mengingat ia memiliki banyak anak yang masih kecil-kecil. Ada juga yang sepantaran anak-anak saya.
Ketika saya bertemu dengannya, saya pun memintanya untuk mampir ke rumah. Ia lantas memilih baju-baju yang kira-kira pas dengan ukuran badan anak-anaknya. Suami juga memberikan sepatu anak-anak yang sudah tidak terpakai.
Meski yang saya bagikan adalah bekas pakai, tapi raut wajahnya terlihat bahagia. Saya dapat melihatnya dari senyumnya yang terus merekah.
Berbagi kebahagiaan bisa dengan memberi dan menyantuni. Bisa berupa barang, uang, tenaga, makanan, atau perhatian. Mungkin dengan menanyakan kabarnya saja sudah cukup membuat orang bahagia.
Dan, senyummu itu, kebahagiaan kita bersama.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI