Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Senyummu, Bahagia Kita Bersama

5 Desember 2020   20:44 Diperbarui: 5 Desember 2020   20:52 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ibu nanti ke rumah ya, tapi nggak usah masuk. Tunggu di luar aja ya. Kita harus berjarak," kata saya ketika berpapasan dengannya. Tak begitu jauh dari klinik dr Salma, sepulangnya saya belanja.

Tak lama ia pun ke rumah, berdiri tak jauh dari pos satpam. Saya pun memberikan sembako berisikan beras sekantong, minyak goreng 1 liter, 15 bungkus mie intans. Lalu saya tambahi sedikit uang buat beli sayuran dan lauk pauk.

Oh iya, sembako ini bukan saya dapat beli, tapi dapat dari relasi 'Sahabat Kartini' yang membagikan paket sembako untuk driver ojol, tuna wisma, dan siapa saja yang terdampak Covid-19.  

Nah, saya termasuk yang kebagian, lalu saya berikan buat ibu Imelda karena saya merasa dia pihak yang lebih membutuhkan.

Semoga saja dapat meringankan beban ekonominya. Karena menurut penuturannya praktis hanya ia seorang yang 'bekerja', sementara suami hanya mengandalkan panggilan orang yang ingin menservis peralatan elektroniknya.

"Ya kalo orderan, ya dipanggil, kalo nggak ada ya di rumah aja bund," katanya. Setelah ngobrol-ngobrol sebentar ia pun pamit dengan senyum kebahagiaan.

***

15 Mei 2020

Lima belas menit menjelang maghrib, suami keluar rumah. Katanya mau beli kebab dan es dawet buat anak-anak berbuka puasa. Sebenarnya saya sih sudah menyajikan basreng alias bakso goreng bikin sendiri, cireng alias aci digoreng, roti panggang, dan jagung rebus.

Hingga adzan maghrib usai, suami belum juga balik. Lama juga. Jadilah anak-anak nyemil basreng dan cireng. Basreng buatan saya dan roti panggang habis tak bersisa. Sementara cireng yang saya beli di abang sayur tadi pagi, yang saya goreng menjelang maghrib tersisa 3.

Tak lama suami pun datang dengan menenteng kantong plastik kecil berisi 1 kebab dan 1 es dawet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun