Mohon tunggu...
neneng salbiah
neneng salbiah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada buku yang ingin kau baca, namun kau tak menemukannya, maka kaulah yang harus menulisnya!

Apa yang kamu lihat itu adalah berita. apa yang kamu rasakan itu adalah puisi dan apa yang kamu khayalkan itu adalah fiksi. saya berharap pembaca tidak menghakimi tulisan-tulisan yang ada di blog ini. karena saya penulis pemula. belum pandai dalam menata ide pokok cerita dalam sebuah paragraf yang sempurna. Seorang ibu rumah tangga yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Emely, Srigala Dan Haool (Cerita fabel)

21 April 2024   14:30 Diperbarui: 21 April 2024   14:39 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi binatang Fabel penghuni Gunung salak Jawa Barat. (Sumber gambar konten kreator digital Ai)

"Berceritalah," ujar Srigala.

"Dulu aku adalah seekor kucing yang sangat lucu, buluku lebat, ekorku panjang dan menggemaskan. Bahkan mereka memberiku nama yang sangat cantik. Emely, begitu mereka selalu memanggilku."

"Lalu?"

"Tapi sekarang? Lihatlah, tubuhku kurus, banyak kutu dan virus dalam tubuhku yang membuat bulu-bulu indahku menjadi rontok. Majikanku tidak pernah lagi membawaku kedokter hewan. Dia malah membuangku di tepi hutan," papar sang Kucing.

Srigala tidak berkata apapun, ia hanya memperhatikan, menatap iba kepada Kucing yang mulai menangis.

"Apakah kau tidak bisa hidup tanpa tuanmu?"

"Aku tidak tahu, selama ini, aku selalu diberi makan dengan makanan yang lezat. beberapa minggu ini majikanku tidak pernah lagi memberikan makanan kesukaanku, mereka hanya memberiku apa saja sisa makan mereka," kenang Kucing dengan wajah yang semakin murung.

Srigala menawarkan Emely untuk ikut dengannya ke tengah hutan. Awalnya Emely menolak, tapi.... Ia pun tidak ingin sendirian di pinggir hutan yang mulai gelap.

Kedua hewan yang memiliki latar belakang berbeda. Sifat dan sikap yang bertolak belakang. Mereka berjalan bersama, sesekali mereka saling menoleh, hingga tiba di tengah hutan yang lebat.

"Di sini tempat tinggalku, jika kau mau, tinggallah bersamaku," ujar Srigala.

Emely memandang sekeliling ia tidak melihat apapun selain warna hitam pekat. "Bagaimana kau bisa hidup di tempat seperti ini? lalu jika hujan di mana kita akan berteduh?" ucap Emely.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun