Mohon tunggu...
neneng salbiah
neneng salbiah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada buku yang ingin kau baca, namun kau tak menemukannya, maka kaulah yang harus menulisnya!

Apa yang kamu lihat itu adalah berita. apa yang kamu rasakan itu adalah puisi dan apa yang kamu khayalkan itu adalah fiksi. saya berharap pembaca tidak menghakimi tulisan-tulisan yang ada di blog ini. karena saya penulis pemula. belum pandai dalam menata ide pokok cerita dalam sebuah paragraf yang sempurna. Seorang ibu rumah tangga yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Emely, Srigala Dan Haool (Cerita fabel)

21 April 2024   14:30 Diperbarui: 21 April 2024   14:39 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi binatang Fabel penghuni Gunung salak Jawa Barat. (Sumber gambar konten kreator digital Ai)

Emely, Srigala dan Haool

Sekor kucing bebadan kurus, dengan ekor panjang. Duduk termenung di bawah pohon besar. Pinggir hutan sepi tanpa penghuni.

Disaat sang kucing meratapi nasibnya. Datang seekor Srigala dan berjalan mendekatinya. kucing tersebut menoleh ke arah Srigala lalu mundur beberapa langkah.

'Hei... sepertinya kau bukanlah penghuni hutan ini," tanya Srigala.

"Aku memang bukan penghuni hutan ini," jawab kucing dengan raut wajah sedih bercampur takut.

"Lalu kenapa, kau berada di sini dan wajahmu... terlihat murung?" Srigala berucap seraya mendekati kucing tersebut.

"Apa mau kamu? Jangan mendekat!" seru sang kucing.

"Kenapa? Kau takut? Tenang saja, aku tidak akan memangsamu, selera makanku hilang melihat tubuhmu yang kurus," ucap Srigala dengan senyum yang mengejek.

Kucing itu pun duduk di antara dedaunan kering. Ia kembali murung dan merebahkan tubuhnya dengan kepala bertumpu di kedua kaki depan.

Srigala kembali melangkah mendekat. Ia duduk di hadapan kucing yang nampak semakin sedih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun