"Mereka memiliki rumah di kaki gunung, mereka biasa menyebutnya Villa."
Emely dan Srigalapun menyusun rencana, dan ia hendak meminta bantuan Ahool, namun sudah beberapa jam mereka mencari belum juga di temukan keberadaannya.
Hingga menjelang sore Srigala baru melihat keberadaan Ahool di balik air terjun tengah hutan.
Hewan besar itu sedang berjongkok dengan selimut sayapnya yang besar. Srigala melompat-lompat di bebatuan untuk mendatangi hewan raksaksa itu, sementara Emely menunggu di sebrang sungai.
Srigala menceritakan maksud dan tujuan mencarinya, Ahool pun bersedia membantu.
Gelap malam mulai meraja, angin menghembus menerpa ranting dan dedaunan, suara biantang-binatang hutan mulai bersahutan, suara tonggeret yang menguasi sore mulai senyap. Berganti dengan suara burung hantu dan burung gagak yang seakan ingin menunjukan kekuasaannya.
Emely sudah berada di punggu Ahool, siap dengan perjalanan udara, semetara Srigala sudah menyiapkan diri untuk berlari menuju tempat majikan Emely.
"Apakah kau sudah siap?' tanya Ahool.
Emely menganguk, meyakinkan sang sahabat raksaksanya.
"Pegangan yang kuat," ucap Ahool seraya mengepakkan sayapnyan yang panjang.