Mohon tunggu...
neneng salbiah
neneng salbiah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada buku yang ingin kau baca, namun kau tak menemukannya, maka kaulah yang harus menulisnya!

Apa yang kamu lihat itu adalah berita. apa yang kamu rasakan itu adalah puisi dan apa yang kamu khayalkan itu adalah fiksi. saya berharap pembaca tidak menghakimi tulisan-tulisan yang ada di blog ini. karena saya penulis pemula. belum pandai dalam menata ide pokok cerita dalam sebuah paragraf yang sempurna. Seorang ibu rumah tangga yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Luka Tak Berdarah

27 Maret 2024   21:53 Diperbarui: 27 Maret 2024   22:02 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Fhoto bing image kreator digital Ai

"Innalillahi wa innaillaihi rojiun," sura sepeaker majid memecah kesunyian selepas subuh di hari kedua ramadhan. Mengabarkan kematian Nenek Daimah. Aku tersentak. Tak percaya. Secepat ini Allah merangkul dalam pelukan-Nya.

Kupandang wajah nenek Daimah yang muncul di medsos entah siapa pemilik akunnya. Wajah tua yang datar tanpa senyuman sedang memeluk satu bingkisan di pangkuannya.

Masih sangat kurasakan tangan renta yang dingin menempel di kedua pipiku dengan mulut yang mengeluarkan doa-doa untuk keselamatanku. "Nek... maafkan mereka yang tidak sengaja telah melukai perasaanmu, mengoyak harga dirimu... semoga bahagia menjemputmu di sana."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun