Mohon tunggu...
neneng salbiah
neneng salbiah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada buku yang ingin kau baca, namun kau tak menemukannya, maka kaulah yang harus menulisnya!

Apa yang kamu lihat itu adalah berita. apa yang kamu rasakan itu adalah puisi dan apa yang kamu khayalkan itu adalah fiksi. saya berharap pembaca tidak menghakimi tulisan-tulisan yang ada di blog ini. karena saya penulis pemula. belum pandai dalam menata ide pokok cerita dalam sebuah paragraf yang sempurna. Seorang ibu rumah tangga yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Luka Tak Berdarah

27 Maret 2024   21:53 Diperbarui: 27 Maret 2024   22:02 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Fhoto bing image kreator digital Ai

"Sejak kemarin banyak orang-orang yang datang kesini. Mereka selalu meminta saya untuk memegang bingkisan yang mereka bawa dan memotret saya, seperti artis saja," ucapnya seraya terkekeh.

Ada luka yang tak berdarah di balik kelakarnya. Meski ia tidak mengerti media sosial. Meski ia bukan orang yan faham tekhnologi. Tapi aku yakin ia tau maksud dan tujuan dari perbuatan orang-orang yang berbuat baik terhadapnya. Karena ia adalah mahluk yang memiliki rasa.

Entah apa yang ada dalam persaannya jika saja dia tau saat ini fhotonya sudah terpampang di semua medsos. Dengan membawa sekantong bingkisan.

Kualihkan pembicaraan dengan menawarkan diri untuk membantunya membawa kardus-kardus pemberian para tamu tadi. Dengan senang hati ia menerima bantuanku.

"Bu guru... sepertinya bingkisan-bingkisan itu terlalu banyak untuk saya, apa Ibu bisa membantu saya memberikannya kepada orang lain yang sama-sama membutuhkan?"

Kembali kupandang wajah renta. Ketulusan ucapan terpancar lewat binar matanya. Seorang yang miskin papa, masih memikirkan orang lain, tidak ada ketamakan dan kerakusan dalam jiwanya.

"Ini semua barang yang di butuhkan, Nenek. Kenapa harus di bagikan?"

Nenek Daimah menggeleng pelan. "Saya memang sangat membutuhkan, tapi tidak sebanyak ini."

"Nenek, baik sekali.... Semoga Allah memeberikan umur yang panjang," ucapku.

"Jangan.... Jangan doakan saya berumur panjang, saya sudah terlalu lama hidup, kalau saya hidup lebih lama lagi akan menyusahkan banyak orang."

Nenek Daimah memang bukan asli penduduk kampung ini. ia datang bersama satu orang cucu laki-lakinya beberapa tahun silam. Namun sang cucu pergi meninggalkan untuk selama-lamanya. Lantaran di hakimi masa karena tertangkap tangan sedang mencuri di salah satu rumah tetangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun