"Innalillahi wa innaillaihi rojiun," sura sepeaker majid memecah kesunyian selepas subuh di hari kedua ramadhan. Mengabarkan kematian Nenek Daimah. Aku tersentak. Tak percaya. Secepat ini Allah merangkul dalam pelukan-Nya.
Kupandang wajah nenek Daimah yang muncul di medsos entah siapa pemilik akunnya. Wajah tua yang datar tanpa senyuman sedang memeluk satu bingkisan di pangkuannya.
Masih sangat kurasakan tangan renta yang dingin menempel di kedua pipiku dengan mulut yang mengeluarkan doa-doa untuk keselamatanku. "Nek... maafkan mereka yang tidak sengaja telah melukai perasaanmu, mengoyak harga dirimu... semoga bahagia menjemputmu di sana."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H