Mohon tunggu...
NAULI LAILUL QURON
NAULI LAILUL QURON Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Saya pelajar hobi saya membaca

Saya pelajar hobi saya membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dendam tetapi Terhalang Cinta

29 September 2024   20:15 Diperbarui: 30 September 2024   04:18 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Galih sadar jika dia tidak bisa bersama orang yang dia sayang. Dia akan membiarkan orang yang dia sayang berbahagia dengan pilihannya. 

Nesya mengantarkan makanan itu kerumah Ryan yang didalamnya bertuliskan surat,"Aku minta maaf Ryan, tolong dengerin penjelasanku dulu, kalau kamu mau dengerin penjelasanku kita ketemuan di taman nanti sore."

Rara yang mulai lelah dengan harapannya, dia mencoba untuk melepaskan Ryan. Ryan akan bertemu dengan Nesya untuk mendengarkan penjelasan Nesya di taman.

"Ryan terima kasih ya kamu sudah mau datang. Ryan aku mohon kamu maafin aku ya. Dulu memang aku benci sama kamu, dan sekarang aku benar-benar cinta sama kamu. Kita mulai hubungan kita dari awal ya."

"Sebenarnya aku kecewa sama kamu. Tapi aku juga masih sayang sama kamu. Aku mau untuk kita memulai dari awal." 

"Terima kasih Ryan. Aku janji tidak akan bikin kamu kecewa lagi."

"Iya Sya. Kita lupakan apa yang telah terjadi. Kita mulai lembaran yang baru." 

Mereka berdua hidup bahagia dengan penuh cinta. Tidak ada seorang pun yang bisa memisahkan mereka. Rara dan Galih ternyata telah memiliki rasa suka dan akhirnya mereka jadian. Siapa sangka cinta itu datang secara tiba-tiba.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun