Mohon tunggu...
NAULI LAILUL QURON
NAULI LAILUL QURON Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Saya pelajar hobi saya membaca

Saya pelajar hobi saya membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dendam tetapi Terhalang Cinta

29 September 2024   20:15 Diperbarui: 30 September 2024   04:18 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Terserah kamu. Ryan pasti tidak percaya sama omongan kamu."

"Ra inikan Ryan sama Nesya udah jadian. Kita harus rusak hubungan mereka pokoknya."

"Dan pokoknya kita harus cari tentang Nesya kenapa dia bisa benci sama Ryan."

Pada saat disekolah Rara langsung menemui Ryan.

"Ryan aku kasih tahu ya. Nesya itu sebenarnya benci sama kamu, dia deketin kamu hanya ingin balas dendam. Dia itu sok polos Ryan. Nama Nesya itu Siska Fanesya."

"Sudah Ra kamu tidak usah ngefitnah Nesya ya. Aku tidak percaya sama omonganmu. Kamu jangan coba-coba rusak hubunganku sama Nesya." 

"Terserah kamu, kamu pasti kecewa sama Nesya."

Nesya yang disamping Ryan hanya diam dan terlihat sok polos.

Dibawah pohon mangga, Nesya duduk sendirian.

"Aku benci sama Ryan. Dia udah buat aku sakit hati. Waktu itu kita masih kecil kita hanya temanan. Tetapi, kita berjanji untuk selalu bersama. Namun, Ryan ikut papanya pindah ke Jakarta. Kita jadi jarang ketemu, tetapi kita masih saling berkabar lewat Handphone. Suatu hari, kita janjian untuk ketemuan di taman Jogja, taman yang selalu kita datangin waktu kecil. Aku menunggu Ryan sampai malam dan bahkan sampai kehujanan, tapi dia tak kunjung datang. Sampai-sampai aku tidak bisa nemenin papaku di rumah sakit dan papaku meninggal saja aku tidak ada disampingnya."  

Rara langsung merekam perkataan Nesya dibelakang pohon mangga tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun