Mohon tunggu...
Fiksiana

Dilannya Milea

24 Februari 2018   18:16 Diperbarui: 25 Februari 2018   17:26 1278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku? Di Mars."

"Ketawa jangan?" tanyaku.

"Aku di Jalan Mars, Margahayu Raya."

"Oh, he he he."(Hal. 51 PDF)

Usaha Dilan untuk mendekati Milea dapat dibilang unik, berbeda dengan pria pada umumnya. Milea yang saat itu sedang berstatus pacaran dengan teman sekolahnya di Jakarta, Beni, akhirnya pun mulai menaruh hati pada Dilan. Beni tergolong dalam kaum milenial dengan sikapnya yang sama seperti remaja jaman now. Pada awal cerita, Milea sempat membanggakan pacarnya itu.

"Beniku keren, kau harus tau itu. .... Beni sangat menyayangiku. Aku juga begitu kepadanya. .... Hampir setiap hari, Beni menelponku untuk melepas rasa rindu dan hal lain sebagainya." (Hal. 29 PDF)

            Lembaran kisah berganti hingga pada akhirnya terjadi sebuah insiden yang menunjukkan karakter Beni sesungguhnya.

"Dasar pelacur!"

Kudengar Beni memakiku selagi aku sudah berjalan pergi meninggalkannya.

...

Sekarang aku mau jujur, itulah aslinya Beni, tidak sebagaimana yang kukatakan dari awal bahwa Beni itu baik. Dulu, aku berusaha untuk tidak mengungkap hal buruk darinya, semata-mata hanya untuk menjaga wibawanya sebagai pacarku."(Hal. 93 PDF)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun