Mohon tunggu...
Fiksiana

Dilannya Milea

24 Februari 2018   18:16 Diperbarui: 25 Februari 2018   17:26 1278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            ...

Si orang itu akhirnya berdiri untuk menatap mata Dilan. Dilan kemudian menghajarnya, dan terjadilah bau hantam.

Konon, diawali oleh adanya peristiwa itu, Dilan pernah dirawat di Rumah Sakit Boromeus. Dia masih ingat ia dirawat di Ruang Yosep kamar 1520, dan koma selama satu hari akibat terkena tusukan di perutnya. Dicurigai sebagai balasan yang harus Dilan terima."(Hal. 86 PDF)

Bahkan terdapat satu bab pada novel 'Dilan' yang khusus menceritakan tentang keadaan sosial pada masa itu, yaitu bab 22. Rencana Penyerangan.

"Hari Sabtu, di sekolah, ada kabar yang sampai kepadaku bahwa Dilan, bersama kelompoknya, mau nyerang SMA lain di Dago."(Hal. 231 PDF)

Hampir semua dari aksi tawuran itu didasarkan pada keanggotannya di geng motor. Sehingga bukan hanya tawuran, geng motor pun marak pada era itu. Menjadi anggota sebuah geng motor, seperti  keharusan untuk setiap pria. Dilan yang memegang kekuasaan sebagai Panglima Tempur, memiliki peran penting pada gengnya. Akan tetapi, keanggotaan Dilan pada geng motor bukan didasarkan karena popularitas. Dia memiliki prinsip tersendiri untuk itu. Bahkan, dia memegang teguh prinsipnya dimanapun dia berada. Hal tersebut menjadi sangat jelas saat terjadinya pertikaian antara Dilan dan gurunya, Suripto. Suripto memang dikenal sebagai guru yang mudah naik pitam juga main tangan. Oleh karenanya, Dilan sangat kesal saat bajunya ditarik begitu saja ketika upacara bendera sedang berlangsung. Dilan yang saat itu juga merasa kesal langsung menghajar Suripto, hingga dia harus dibawa ke ruang kepala sekolah.

"Hormatilah orang lain kalau ingin dihormati," kata Dilan.

...

"Siapa pun dia, biar guru juga, kalau gak menghargai orang lain, gak akan dihargai."

"Jangan karena guru jadi berbuat seenaknya," kata Dilan.(Hal. 170 PDF)

            Dilan sangatlah berbeda dengan Anhar, sang ketua geng motor. Dapat dikatakan bahwa Anhar hanyalah pria yang mengandalkan otot, bukan otak. Dia sering bertindak kriminal, bahkan melukai perempuan. Sedangkan pemberani juga bertanggung jawab, itulah Dilan. Akan tetapi, dua hal tersebut bukan merupakan hal utama yang memikat hati Milea. Karena untuk pertama kalinya, tokoh Aku pada novel 'Dilan' itu terpikat oleh gombalanyang dapat dibilang simpel dan tidak receh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun