“Perhatian kepada para penumpang penerbangan nomor x. Karena ada gangguan teknis, penerbangan anda akan ditunda selama 45 menit. Terimakasih. Attention please to passengers of flight number x. Because of technical problem, your flight will be delayed for 45 minutes. Thank you.”
Sial, ujarku dalam hati. Tahu begini lebih baik aku sarapan dulu bersama Bas. Karena tadi terburu-buru, Bas hanya mengantarku sampai tempat drop offdi bandara. Kami hanya berpamitan sebentar dan Bas segera meluncur ke kantornya. Kuambil ponselku dan mencoba menelepon Bas.
“Tuuuuut........ Tuuuuuuuut....... Tuuuuuuut........... Nomor yang anda tuju sedang..... Klik.”, segera kuakhiri panggilannya.
Tumben. Biasanya Bas selalu mengangkat teleponku. Mungkin dia sedang sibuk. Aku berusaha untuk positive thinking. Tak mau menunggu lama, segera aku telepon bosku yang telah lebih dulu sampai di Semarang kemarin malam.
“Halo, Ris. Kamu belom berangkat? Kok jam segini masih bisa telepon? Mau kabur ya dari meeting? Hahahaha”, jawab bos ku di telepon sambil bercanda.
“Halo, Bos. Ha? Bukan. Saya nggak kabur, Bos. Mau laporan, pesawatnya delay45 menit. Saya minta maaf sekali Bos. Saya takut nanti nggak keburu ikutmakan siang bareng klien”, jawabku sambil terus meminta maaf kepada bosku.
“Oooh, kalau makan siang nggak ikut mah nggakapa. Kan ada Tara sama Shinta juga disini. Tapi gantinya, nanti kamu pijitin saya sama klien ya abis presentasi, hahahaha”, terdengar tawa renyah bosku di seberang telepon.
“Yaah, boos.....”, aku meringis.
“Hahahaha.... bercanda, Riss. Orapopo. Yang penting kamu selamat sampai tujuan. Nanti kabari saya ya, kalau ada apa-apa”
“Iya. Makasih banyak ya Bos untuk pengertiannya. Sampai ketemu di hotel nanti”, sahutku lega.
“Iya, Ris. Sampai ketemu. Safe flight.Udah ya, saya mau nonton dulu, hahahaha. Tuuut.....”