Mohon tunggu...
Narwan Eska
Narwan Eska Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemahat Rupadhatu

Berkelana di belantara sastra, berliterasi tiada henti

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surti

28 Agustus 2019   18:58 Diperbarui: 28 Agustus 2019   19:04 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kini terjawab sudah teka-teki sang penari lengger selama ini. Betapa lugunya gadis itu. Saking lugunya, sampai-sampai dia tidak tahu siapa yang menghamilinya. Betapa malang nasib sang primadona lengger lereng Sumbing ini. Kini dia menanggung beban yang mestinya dia belum siap. Kini hanya kepada Jono dia berharap dapat melindunginya dan menjadi ayah dari bayi yang ada di perutnya.

Praktis, sejak Surti hamil order menarinya berhenti. Tak ada yang mau nanggap. Kalau pun ada, Jono melarangnya menerima tanggapan.

"Biarlah yang lain yang menggantikanmu, Sur. Di lereng Sumbing ini masih banyak penari sepertimu. Berilah mereka kesempatan untuk menjadi terkenal dalam melestarikan kesenian kita," kata Jono kepada Surti.

"Iya, Kang. Biar lengger tetap lestari.  Tapi Kang, aku berharap jangan mereka seperti aku," kata Surti sambil merebahkan kepalanya di pelukan Jono.

Berkat keterusterangan Surti, kini sesuatu yang mengganjal di hati Jono sirna sudah. Hingga Jono membiarkan Surti bersandar di pelukannya. Jono memaklumi, bahwa kejadian itu karena 'kecelakaan' akibat keluguan Surti sebagai anak dusun yang hanya tamat SD. Kini perasaan antara majikan dan buruh di hati Jono telah hilang. Kini dia melihat Surti sebagai istrinya yang wajib dia cintai dan dia lindungi. (*)

 

Gunung Sumbing Agustus 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun