Sebulan sudah berlalu sejak pernikahan mereka. Namun Jono belum bisa menerima Surti sepenuhnya sebelum tahu siapa sesungguhnya laki-laki yang menghamili Surti. Sejak pernikahan mereka tetap hidup terpisah. Jono pun masih menganggap Surti sebagai majikannya, bahkan Jono masih tetap bekerja seperti biasanya.
"Sur, tolong katakan siapa yang telah berani berbuat padamu?"
Yang ditanya tetap diam. Namun setelah didesak dengan berbagai pertanyaan, Surti menceritakan apa yang pernah dialaminya.
"Begini Kang, ketika di Pulosaren dan kita bangun kesiangan itu mungkin kejadiannya, Kang."
"Jadi Pak Noto atau si Gento?"
"Aku tidak tahu persis, Kang."
"Tak tahu bagaimana? Bukankah yang nanggap Pak Noto? Bukankah si Gento itu anaknya?"
"Iya, tapi ...."
"Tapi apa Su?"
"Selesai menari, aku ganti pakaian. Aku lihat Kang Jono begitu pulas tidurnya. Belum sempat aku membangunkan Kang Jono untuk pulang, Gento memanggilku dan mengajak ngobrol sambil minum teh hangat. Tak berapa lama kepalaku pening dan aku tak ingat apa-apa. Ketika terjaga, tahu-tahu sudah siang dan aku membangunkan Kang Jono," papar Surti.
"Waktu bangun kamu tak merasakan apa-apa?"