"Tidak, Kang."
Jono manggut-manggut. Entah mengerti siapa pelakunya atau malah tambah bingung.
"Aku hanya merasakan badan ini ringan sekali. Aku merasa seolah-olah terbang ke langit, Kang," kata Surti kemudian.
"Ya, Tuhan!"
"Kenapa, Kang?"
"Kamu telah diberi obat tidur oleh Gento, dan ketika kamu setengah sadar Gento telah berbuat tak senonoh kepadamu Surti!"
"Jadi yang menghamili aku, Gento, Kang?"
"Siapa lagi? Gento sudah kondang gendheng. Memang dia anak Pak Noto yang kaya dan terhormat itu. Namun kelakuannya sama sekali tak mencerminkan sebagai pemuda desa yang ramah dan memiliki rasa hormat. Dasar Gento!" umpat Jono.
"Apakah Kang Jono akan membalasnya?"
"Tidak, Sur! Percuma saja. Paling dia akan mengelak. Karena dia paling pintar untuk memutarbalikkan persoalan."
***