Mohon tunggu...
Narwan Eska
Narwan Eska Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemahat Rupadhatu

Berkelana di belantara sastra, berliterasi tiada henti

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surti

28 Agustus 2019   18:58 Diperbarui: 28 Agustus 2019   19:04 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tidak, Kang."

Jono manggut-manggut. Entah mengerti siapa pelakunya atau malah tambah bingung.

"Aku hanya merasakan badan ini ringan sekali. Aku merasa seolah-olah terbang ke langit, Kang," kata Surti kemudian.

"Ya, Tuhan!"

"Kenapa, Kang?"

"Kamu telah diberi obat tidur oleh Gento, dan ketika kamu setengah sadar Gento telah berbuat tak senonoh kepadamu Surti!"

"Jadi yang menghamili aku, Gento, Kang?"

"Siapa lagi? Gento sudah kondang gendheng. Memang dia anak Pak Noto yang kaya dan terhormat itu. Namun kelakuannya sama sekali tak mencerminkan sebagai pemuda desa yang ramah dan memiliki rasa hormat. Dasar Gento!" umpat Jono.

"Apakah Kang Jono akan membalasnya?"

"Tidak, Sur! Percuma saja. Paling dia akan mengelak. Karena dia paling pintar untuk memutarbalikkan persoalan."

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun