"Kabarnya di Russia jumlah wanita surplus? Ciyee...Kamu tentu suka. Cantik-cantik pula."
" Itu jika ditinjau dari usia, distribusinya berubah. Untuk umur 29 tahun ke bawah, kabarnya malah lelakinya lebih banyak. Untuk umur 70 tahun ke atas perempuan lebih bnyak...
."Dampak perang dunia kedua mungkin."
"Ah, Ibu tahu aja. Sok kekinian deh."
"Namanya juga punya anak sudah remaja. Harus mengikuti berita kekinian dong."
"Ah, ibu sukanya menggoda gitu deh. Bukan banyak istri yang aku ingini. Aku hanya suka punya banyak teman perempuan yang nggak baperan, karena ibu nggak dekat denganku, nggak pernah membiarkan aku ingin bermanja, nggak pernah mendongeng. Aku pun nggak punya saudara perempuan," jawabnya dengan suara melemah.
Duh...ternyata ia tertidur. Aku pun mencium keningnya, membiarkannya merebahkan kepala ke pangkuanku. Hal yang tidak pernah lagi dilakukan sejak ia memiliki adik. Sementara itu, saat tangan kiriku membelai rambutnya, aku pun membuka-buka gawainya. Foto apa gerangan yang meresahkan dirinya?
"Ibu nggak marah kan?" tanyanya lagi dengan mata terpejam, membiarkanku membuka gawainya.
"Nggak, tapi jika kesandung masalah hukum, itu di luar wewenangku,"jawabku memencet hidungnya lagi. Ia pun kembali terlelap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H