Setetes air mata jatuh lalu mengalir di atas foto pengantin, di susul air mata ke dua yang menetes di atas lembar bergambar kebahagiaan.
Lalu kepada siapakah perempuan itu bercerita tentang kisah sedihnya?
Apakah mereka mau mendengar?
Atau mereka pura-pura bersikap baik?
Entah, yang pasti perempuan itu masih menangis tersedu di lorong sepi rumah sakit.
Doa dan doa juga doa.
***
Perhatian: jangan mau di tipu cerita fiksi, malu dong. hehe
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!