Mohon tunggu...
Naila ReskiaAli
Naila ReskiaAli Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mambaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

dampak penggunaan smartphone terhadap kualitas pendidikan anak generasi alpha di indonesia

21 Desember 2024   12:17 Diperbarui: 21 Desember 2024   12:17 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

A. Pendahuluan

Penggunaan smartphone telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari,

termasuk bagi anak-anak generasi Alpha di Indonesia. Generasi ini, yang lahir antara tahun

2010 hingga 2025, tumbuh dalam era digital di mana teknologi informasi dan komunikasi

sangat mendominasi. Smartphone, sebagai salah satu alat teknologi yang paling umum

digunakan, memberikan dampak yang signifikan terhadap cara anak belajar dan berinteraksi.

Di satu sisi, smartphone menawarkan akses mudah ke informasi dan sumber belajar yang

beragam. Namun, di sisi lain, penggunaan smartphone yang tidak terkontrol dapat mengganggu

kualitas pendidikan dan perkembangan sosial anak. Artikel ini akan membahas berbagai

dampak penggunaan smartphone terhadap pendidikan anak generasi Alpha di Indonesia dengan

merujuk pada berbagai penelitian dan sumber yang relevan.

B. Metodologi

Dalam penelitian ini, metode deskriptif digunakan untuk menganalisis dampak

penggunaan smartphone terhadap pendidikan anak. Data diperoleh dari berbagai sumber

termasuk artikel jurnal, laporan penelitian, dan observasi langsung mengenai perilaku anak-

anak dalam konteks pendidikan. Wawancara dengan guru dan orang tua juga dilakukan untuk

mendapatkan perspektif lebih dalam tentang pengaruh smartphone terhadap proses belajar

mengajar. Dengan pendekatan ini, diharapkan dapat diperoleh gambaran yang komprehensif

mengenai tantangan dan manfaat penggunaan smartphone dalam pendidikan anak generasi

Alpha.

C. Hasil dan Pembahasan

1. Dampak Positif Penggunaan Smartphone

Penggunaan smartphone dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap

kualitas pendidikan anak. Salah satu keuntungan utama adalah akses mudah ke informasi dan

sumber belajar. Anak-anak dapat menggunakan smartphone untuk mencari materi pelajaran,

menonton video pembelajaran di platform seperti YouTube, dan berpartisipasi dalam kelas

online. Hal ini memungkinkan mereka untuk belajar secara mandiri dan memperluas wawasan

mereka di luar kurikulum sekolah. Menurut Nurhalifah et al. (2024), penggunaan smartphone

dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menyediakan berbagai aplikasi edukatif

yang menarik. Dengan demikian, ketika digunakan secara bijaksana, smartphone dapat

menjadi alat bantu belajar yang efektif.Selain itu, smartphone juga mempermudah komunikasi antara siswa dengan guru

maupun teman sekelas. Melalui aplikasi pesan instan atau platform pembelajaran online, siswa

dapat bertanya langsung kepada guru tentang materi yang belum dipahami atau berdiskusi

dengan teman sekelas mengenai tugas kelompok. Ini menciptakan lingkungan belajar yang

lebih kolaboratif dan interaktif. Dalam konteks ini, penggunaan smartphone dapat

meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar. Dengan kemudahan akses

informasi dan komunikasi ini, siswa memiliki peluang lebih besar untuk meraih prestasi

akademik yang lebih baik.Namun, penting untuk dicatat bahwa dampak positif ini sangat

bergantung pada cara penggunaan smartphone oleh anak-anak. Jika mereka mampu mengatur

waktu dan fokus pada kegiatan belajar menggunakan smartphone, maka manfaatnya akan lebih

terasa. Oleh karena itu, peran orang tua dan pendidik sangat penting dalam membimbing anak-

anak agar dapat menggunakan teknologi dengan bijaksana.

2. Dampak Negatif Penggunaan Smartphone

Di sisi lain, penggunaan smartphone juga membawa dampak negatif yang tidak bisa

diabaikan. Salah satu masalah utama adalah kecanduan smartphone yang dapat mengganggu

konsentrasi belajar anak. Banyak siswa yang lebih memilih bermain game atau bersosialisasi

di media sosial daripada fokus pada pelajaran merek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

kecanduan perangkat pintar ini sering kali menyebabkan penurunan kualitas pembelajaran dan

prestasi akademik siswa. Ketika anak-anak terlalu terikat pada perangkat mereka, mereka

cenderung kehilangan minat dalam kegiatan belajar tradisional seperti membaca buku atau

mengikuti kelas secara aktif.Selain itu, penggunaan smartphone yang berlebihan dapat

menyebabkan masalah kesehatan fisik dan mental pada anak-anak. Paparan layar yang

berkepanjangan dapat menyebabkan gangguan penglihatan serta masalah tidur akibat

kebiasaan bermain gadget hingga larut malam.

Hal ini berpotensi menurunkan kualitas hidup anak secara keseluruhan. Penelitian juga

menunjukkan bahwa interaksi sosial anak-anak menjadi terbatas karena mereka lebih memilih

berkomunikasi melalui layar daripada secara langsung. Fenomena ini dapat menyebabkan

perkembangan keterampilan sosial yang kurang optimal.Kondisi ini semakin diperparah oleh

kurangnya pengawasan dari orang tua dalam penggunaan smartphone oleh anak-anak mereka.

Banyak orang tua yang tidak menyadari seberapa banyak waktu yang dihabiskan anak-anak

mereka di depan layar atau jenis konten yang mereka akses. Oleh karena itu, diperlukan

kesadaran dari semua pihak untuk mengatasi dampak negatif ini agar anak-anak tetap bisa

mendapatkan manfaat dari teknologi tanpa mengorbankan kualitas pendidikan mereka.

3. Upaya Mengatasi Dampak Negatif

Untuk meminimalkan dampak negatif dari penggunaan smartphone, perlu ada upaya

kolaboratif antara orang tua, sekolah, dan masyarakat. Pertama-tama, orang tua harus aktif

terlibat dalam pengawasan penggunaan smartphone oleh anak-anak mereka. Mereka perlu

menetapkan batasan waktu untuk penggunaan gadget serta mendiskusikan konten apa saja yang

boleh diakses oleh anak. Selain itu, penting bagi orang tua untuk memberikan contoh perilaku

positif dalam menggunakan teknologi agar anak-anak bisa meniru kebiasaan baik

tersebut.Sekolah juga memiliki peran penting dalam mendidik siswa tentang penggunaanteknologi secara bijaksana. Kurikulum pendidikan harus mencakup pelajaran tentang literasi

digital agar siswa memahami risiko dan manfaat dari penggunaan smartphone

Sekolah dapat mengadakan seminar atau workshop tentang cara menggunakan

teknologi untuk mendukung pembelajaran tanpa terjebak dalam kecanduan gadget.Di tingkat

masyarakat, kampanye kesadaran mengenai dampak positif dan negatif dari penggunaan

smartphone perlu dilakukan secara luas. Masyarakat harus dilibatkan dalam diskusi tentang

bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tanpa

mengorbankan kesehatan mental dan fisik anak-anak. Dengan demikian, semua pihak dapat

bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan optimal bagi

generasi Alpha.

4. Dampak Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis

Penggunaan smartphone juga mempengaruhi keterampilan berpikir kritis anak-anak

generasi Alpha. Akses mudah ke berbagai informasi membuat anak-anak lebih cepat

mendapatkan jawaban atas pertanyaan mereka tanpa harus berpikir kritis atau mencari solusi

sendiri terlebih dahulu. Hal ini bisa mengurangi kemampuan mereka untuk menganalisis

informasi secara mendalam atau mengevaluasi sumber-sumber informasi yang berbeda.

Penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis sangat penting untuk kesuksesan

akademik dan kehidupan sehari-hari di masa depan. Sebagai contoh, ketika seorang siswa

mencari informasi tentang suatu topik untuk tugas sekolahnya melalui internet, ia mungkin

hanya mengambil informasi dari satu sumber tanpa mempertimbangkan sudut pandang lain

atau memverifikasi kebenarannya. Ini bisa mengarah pada pemahaman yang dangkal tentang

topik tersebut serta kurangnya kemampuan untuk berargumentasi secara logis dalam diskusi

kelas atau presentasi. Oleh karena itu, penting bagi pendidik untuk mengajarkan keterampilan

berpikir kritis kepada siswa agar mereka tidak hanya menjadi konsumen informasi tetapi juga

produsen informasi yang berkualitas.

5. Pengaruh Terhadap Hubungan Sosial

Dampak lain dari penggunaan smartphone adalah pengaruhnya terhadap hubungan

sosial anak-anak dengan teman sebaya dan keluarga mereka. Meskipun smartphone

memungkinkan komunikasi jarak jauh melalui aplikasi pesan instan atau media sosial, interaksi

tatap muka menjadi semakin jarang terjadi. Anak-anak mungkin lebih memilih berkomunikasi

melalui pesan teks daripada bertemu langsung dengan teman-teman mereka untuk bermain atau

belajar bersama.Hal ini dapat menyebabkan isolasi sosial dan kesulitan dalam membangun

hubungan interpersonal yang sehat di dunia nyata.

Menurut beberapa studi, keterampilan sosial seperti empati dan komunikasi verbal

sangat penting untuk perkembangan emosional anak-anak dan keberhasilan mereka di masa

dewasa nanti. Ketika interaksi langsung berkurang akibat ketergantungan pada teknologi, ada

risiko bahwa anak-anak tidak akan mampu mengembangkan keterampilan sosial tersebut

dengan baik.Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pendidik untuk mendorong anak-anak

agar tetap terlibat dalam aktivitas sosial di dunia nyata sambil tetap memanfaatkan teknologi

dengan bijaksana. Mengatur waktu untuk bermain bersama teman-teman tanpa perangkatdigital bisa menjadi salah satu cara efektif untuk menjaga keseimbangan antara dunia digital

dan dunia nyata.

D. Kesimpulan

Penggunaan smartphone memiliki dampak signifikan terhadap kualitas pendidikan

anak generasi Alpha di Indonesia. Meskipun menawarkan banyak manfaat seperti akses

informasi yang cepat dan kemudahan komunikasi, risiko kecanduan dan gangguan konsentrasi

tetap menjadi tantangan serius. Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama antara orang tua,

sekolah, dan masyarakat untuk memaksimalkan manfaat teknologi sambil meminimalkan

dampaknya yang negatif. Dengan pendekatan yang tepat, generasi Alpha dapat tumbuh

menjadi individu yang cerdas dan produktif dalam menghadapi tantangan dunia digital.

Daftar Pustaka

Abo, M., & Affiifi, H. (2014). "Pengaruh Media Sosial terhadap Perkembangan Kognitif

Anak." Jurnal Psikologi, 8(1), 30-45.

Adelia, R., et al. (2021). "Dampak Penggunaan Smartphone terhadap Kesehatan Mental

Siswa." Jurnal Kesehatan Masyarakat, 12(1), 75-85.

Arghutashvili, T., & Tbilisi, G. (2018). Tourism and Economic Growth: A Global Perspective.

London: Springer Nature. Hlmn 76

Chusna, M. (2017). "Pengaruh Penggunaan Smartphone terhadap Konsentrasi Belajar

Siswa." Jurnal Teknologi Pendidikan, 5(2), 45--60.

Juwariyah, N., & Sawitri, D. (2023). "Dampak Penggunaan Smartphone Terhadap Perilaku

Sosial Anak." Jurnal Pendidikan Anak, 10(2), 63--75.

Kristiwati, A., & Yannaty, S. (2011). "Dampak Negatif Penggunaan Smartphone." Jurnal

Pendidikan, 6(2), 150-160.

LPEM FEB UI (2018). Laporan Tahunan Sektor Pariwisata di Indonesia. Jakarta: Lembaga

Penelitian Ekonomi dan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Indonesia. Hlmn 45-55

Mujazi, A. (2020). "Ketergantungan Smartphone dan Dampaknya pada Proses

Pembelajaran." Jurnal Pendidikan dan Teknologi, 9(2), 100-115.

Nurhalifah, Rizaldi D.R., & Muktopan, Nilwan. (2024). "Dampak Positif dan Negatif

Penggunaan Smartphone." Action Research Journal (ARJ), 1(1), 10--17.

Paulina, R., Murdana, D., & Sutono, E. (2023). Strategi Pengembangan Pariwisata

Berkelanjutan di Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset. Hlmn 33-35

Priyono, H., & Setiawan, A.B. (2022). Ekonomi Pariwisata: Teori dan Praktik. Bandung:

Alfabeta. Hlmn 150-154

Retnaningsih, I. (2018). "Kecanduan Smartphone dan Dampaknya terhadap Kualitas Belajar

Siswa." Jurnal Ilmu Pendidikan, 15(3), 120--135.

Wahab, S., & Pigram, J.J. (2003). Tourism Development. New York: Routledge. Hlmn. 75

Wirawan, H., & Octaviany, R. (2023). Manajemen Destinasi Pariwisata. Surabaya:

Universitas Surabaya Press. Halaman 78-82

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun