Ketika ikan Mas Koki itu mati, temannya langsung menangis tiga hari tanpa henti.Â
Aneh...
Ternyata ada makna dibalik ikan Mas Koki kesayangannya, temannya merasa terkoneksi dengan ayahnya yang sudah meninggal, melalui memberi makan sang ikan setiap pagi.Â
Jadi yang ditangisi bukanlah ikan Mas Koki, akan tetapi koneksi sang teman dengan jiwa ayahnya yang sudah tiada.Â
Membacanya langsung membuatku teringat pada jam tangan yang sering kupakai.
Jam tangan ini adalah hadiah mama padaku saat aku berulangtahun yang ke-24 tahun, sekaligus pertama kalinya Opa mencium pipiku sembari berkata "Selamat ulang tahun, cucuku".
Opa biasanya terlalu strict, nyaris tanpa sentuhan kasih sayang.Â
Mengobrol dan mengomel adalah bentuk kasih sayangnya.
Juga, mungkin keputusanku untuk resign dan membantu usaha keluarga, juga bagian dari caraku terkoneksi dengan Opa dan Mama. Toko adalah jiwa Opa, dan mama selalu senang membuat desain motif Batik.
Ahh... mungkin juga ini cara Oma terkoneksi dengan Opa dan mama, yang dulunya juga ikut dalam usaha keluarga.
Dan... mungkin juga cara Tante Vira untuk tetap terkoneksi dengan Opa, dengan memakai baju batiknya Opa, dan cincin besar itu juga membuatnya merasa terkoneksi dengan jiwa mama.