Chef Marina, salah satu juri, yang berada dihadapanku, langsung memelukku, "kamu hebat dan berbakat, Tika. Ikut kelas formal, pasti lebih hebat lagi".
Pujian chef senior yang asli killer didepan dan dibelakang kamera, membuatku menetes air mata terharu. Jarang sekali chef ini mau memujiku, dan pujian ini pasti bukan sekedar pemanis kata.
"Terima kasih, Chef", masih terharu dengan pujiannya.
***
Aku melarung bunga untuk Kak Darra.
Orang pertama yang ingin aku pamerkan mendapatkan juara dua MasterCook.
Dia, salah satu orang yang sangat mendorongku untuk mengoptimalkan kemampuanku, padahal hampir tidak ada yang percaya padaku, bahkan aku sendiri bisa memasak seperti sekarang, selain Kak Juwita.
"Kak Darra pasti ikut senang, Tika! Terima kasih ya.. saya juga jadi terpacu lebih baik lagi", Kak Juwita menemaniku. Wajah dan matanya kini terlihat lebih segar.
Kami saling berpelukan
Aku, Akilla dan Kak Juwita berjanji untuk membuat Wita berkembang, memiliki banyak cabang dengan tema masakan dan minuman Nusantara yang sehat seperti impian Kak Darra.
"Supaya generasi muda ga pernah lupa rempah kita itu bagus, sampai negara orang rela berdagang, bahkan ambi banget buat menjajah negara kita. Dan sadar juga kalau diolah dengan benar, rempah kita malah menyehatkan, kok", Kak Darra selalu berbinar kalau berbicara tentang rempah Nusantara.