Melihat situasi ini, bukankah ada baiknya, orang yang paham, membuat konten edukasi yang diselingi humor ataupun bernuansa estetik.
Mungkin viewers-nya tidak terlalu banyak, tapi kalau konsisten, lama-kelamaan akan mendapatkan perhatian publik, bukan?
Kemudian merokok saat berkendara, juga sudah berlangsung lama.Â
Mereka yang melakukan mungkin sudah terbiasa, dan tidak ada teguran selama ini, karena keadaan cuaca Indonesia dulu jauh lebih nyaman dibandingkan saat ini.
Biasanya orang melakukan sesuatu karena hal yang sudah biasa dilakukan, bukan berpikir ulang.Â
Tidak semua orang dididik untuk memikirkan sebab akibat, melainkan melakukan apa yang biasanya dilakukan, tanpa perlu memikirkan akibatnya.
Atau mungkin sebagai cara melepas stres, dan merasa itu adalah bagian dari ekspresinya.Â
Bukan kah saat ini kita diizinkan untuk berekspresi lebih bebas?
Namun hal yang kita lupa adalah berekspresi pun tetap harus menjaga kondisi sekitar lingkungan kita tetap kondusif.
Dibandingkan bilang "SDM Rendah", bukankah lebih baik kita membuat konten edukasi tentang bahaya merokok saat berkendara? Dan bagaimana kalau hal tersebut terjadi ke diri mereka ataupun keluarga?
Seperti orang menjadi buta karena abu rokok yang terbang, orang menjadi rentan asma karena mengisap polusi udara dan asap rokok sekaligus. Apalagi kalau orang yang terkena adalah tulang punggung keluarga.