"Tergantung. Kalau ada polisi ya, engga", sahut si Bapak pengendara.
Namun ada kalimat si Bapak yang membuat saya tersenyum sendiri, dimana polisi, sebagai lembaga yang melindungi rakyat, seharusnya menjaga dibagian yang tidak boleh dilewati oleh pengendara, dengan begitu mencegah pengendara yang salah jalan.Â
Melatih pengendara untuk mematuhi aturan yang berlaku.
Bukannya malah mencegat para pengendara ditengah area yang dilarang, setelah melakukan kesalahan, yang berujung pada "uang damai".Â
Tidak salah juga dengan opini Bapak pengendara tersebut, karena banyak negara maju yang menerapkan polisi untuk berjaga di ujung area yang rentan dilanggar aturannya.
Tapi bukan kontennya yang menjadi pusat perhatian saya, melainkan cara beberapa warganet yang berkomentar.
"Begini, nih, kalau SDM Rendah dikasih tau."
"Bagaimana negara bisa maju kalau masih banyak SDM Rendah seperti ini?"
Hmm.. saya menjadi bertanya-tanya SDM Rendah itu maksudnya apa sih sebenarnya?
Karena yang berkomentar seperti itu rasanya juga termasuk SDM Rendah karena tidak bisa mengendalikan dirinya untuk tidak merendahkan orang lain, tanpa mengetahui situasi yang sebenarnya.
Lantas seperti apa SDM Tinggi?