Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ketika Kakakku seperti Kartini Bagiku

22 April 2024   01:51 Diperbarui: 22 April 2024   09:13 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kakak beradik yang berjuang di daerah perantauan | Foto : Pexels.com/Trung Nguyen

Rasa-rasanya impianku untuk bisa membanggakan orangtuaku akan lama sekali bisa tercapai.

Dalam malam, aku hanya bisa melihat kakakku pulang dengan wajah yang kuyu, mandi, kemudian makan malam.

Tidak lama kemudian, ia rebahkan tubuhnya yang hampir kurus kering diatas kasurnya, tertidur lelap, tanda ia kelelahan.

"Ya, Tuhan, aku ingin sekali berbagi beban dengan kakakku", itu lah doaku setiap malam menahan tangis.

***

"Kak! Aku mau kerja di cafe ini, gajinya ga terlalu besar, tapi sepertinya masih bisa untuk biaya kuliah. Jam kerjanya pun ga full seharian."

*

Sebagai anak bungsu dari enam bersaudara, Ibu Bapakku sebenarnya sangat berat melepaskanku untuk merantau. 

"Boleh lah, kau pergi, tapi janji sama Bapak kalau kau akan kuliah disana", tegas Bapakku saat aku merengek untuk diizinkan pindah ke Jakarta, ikut kakak perempuanku.

Bagi keluargaku, pendidikan sangatlah penting. 

Hidup akan dikategorikan sukses kalau bisa mendapatkan pendidikan yang tinggi, dan tentu memiliki profesi yang bisa menghasilkan uang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun