Mohon tunggu...
Nalendro Mulyo Wicaksono
Nalendro Mulyo Wicaksono Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Penulis Bidang Wirausaha

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Proposal Bisnis Usaha Sambal Boss (sambo) TB II KWU

30 Mei 2023   20:34 Diperbarui: 30 Mei 2023   20:41 2249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://refreshbreeze.weebly.com/48-michael-porters-5-generic-strategies.html

 Seorang pemimpin yang inovatif akan cenderung mampu membawa suatu organisasi untuk dapat bertahan dalam segala situasi dan kondisi. Perilaku inovatif merupakan perilaku yang mengkreasikan serta mengkombinasikan hal baru, apakah itu dalam bentuk produk atau jasa yang dapat memberikan nilai tambah dalam segi sosial maupun ekonomis. Perubahan lingkungan, pertumbuhan dan kehidupan ekonomi dalam setiap organisasi ditentukan atas proses inovasinya. Tujuan dari proses inovasi adalah untuk memastikan bahwa sebuah organsasi dapat menyediakan produk atau suatu pelayanan yang maksimal kepada setiap konsumen, serta mempertahankan Kenggulan kompetitif organisasi melalui peningkatan kinerja organisasi yang berkelanjutan. Kewirausahaan memiliki banyak aspek. Ini dapat digambarkan sebagai proses penciptaan bisnis (Kuratko, 2005: 577).

which propose flexibility of leadership style contingent on the circumstances, environment, task, and followers. To achieve value-adding in the commercial world requires vision of a leader and engagement of followers. As such, most leadership in commercial organizations is positioned somewhere on the transactional to transformational leadership continuum, according to Avolio (1999)

transformational leadership involves communicating vision, and inspiring and engaging followers (Avolio and Bass 2002; Bass 1998; Bass and Riggio 2006).

Transformational leadership is made up of four critical features: idealized influence, where the leader becomes a role model for followers; inspirational motivation, where followers are inspired by the leader; intellectual stimulation, where followers are challenged and motivated; and individual consideration, where the ambitions and interests of followers are supported and engaged by the leader (Avolio and Bass 2002).

https://refreshbreeze.weebly.com/48-michael-porters-5-generic-strategies.html
https://refreshbreeze.weebly.com/48-michael-porters-5-generic-strategies.html

3. Porter's Five Generic Strategies

Michael Porter telah menjelaskan skema kategori yang terdiri dari tiga tipe umum strategi yaitu umum digunakan oleh bisnis untuk mencapai dan mempertahankan keunggulan kompetitif. Ketiga strategi generik tersebut adalah didefinisikan sepanjang dua dimensi: ruang lingkup strategis dan kekuatan strategis. Ruang lingkup strategis adalah sisi permintaan

dimensi (Porter awalnya adalah seorang insinyur, kemudian seorang ekonom sebelum dia berspesialisasi dalam strategi) dan melihat ukuran dan komposisi pasar yang ingin Anda tuju. Kekuatan strategis adalah dimensi sisi penawaran dan melihat kekuatan atau kompetensi inti dari perusahaan. Secara khusus ia mengidentifikasi dua kompetensi yang ia rasakan yang paling penting: diferensiasi produk dan biaya produk (efisiensi).

Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan contoh penerapan The Three Generic Strategies dalam usaha kami yaitu Sambal boss (Sambo)

1.         Strategi Biaya Rendah (cost leadership)

Strategi Biaya Rendah (cost leadership) adalah suatu upaya untuk memproduksi suatu produk yang standar namun dengan biaya yang serendah mungkin. Strategi ini biasanya berpengaruh pada komsumen yang sangat memperhatikan pergeseran harga atau menentukan keputusan dengan melihat harga terlebih dahulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun