Mohon tunggu...
Amerta Raya
Amerta Raya Mohon Tunggu... Petani - Petani

Catatan Manusia Pelosok Desa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Hanyalah Seekor Kucing Kampung

20 Februari 2024   19:22 Diperbarui: 21 Februari 2024   04:30 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aku hanyalah seekor kucing kampung

Seyogyanya manusia mampu belajar darinya... 

Cinta seekor hewan lebih murni daripada cintanya manusia... 

Pemberian kita kepada orang-orang yang kita cinta adalah simbol ketulusan cinta... 

Walau hanya benda atau makanan sederhana... 

Balaslah cinta sipemberi dengan menerima dan menghargai pemberianya... 

Balaslah ketulusan cinta dengan cinta yang sama atau lebih besar darinya... 

Begitulah ekspresi cinta Alloh subhanahu wata'ala dengan cara mencintai makhluk-Nya... 

Tanpa melihat kekurangan, tanpa membeda-bedakan, tanpa membanding-bandingkan... 

Ketulusan yang saling memuliakan... 

Bersaksi atas nama kebaikan yang berlandaskan kebenaran Tuhan... 

Kumandang adzan maghrib telah tiba... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun