Mohon tunggu...
Siti Nafisah Analis
Siti Nafisah Analis Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya anak ke 2 dari 3 bersaudara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Islam sebagai Upaya Menanggulangi Pengangguran dan Kemiskinan, Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendidikan Kreatif

30 November 2023   11:47 Diperbarui: 30 November 2023   11:59 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemiskinan Struktural

 Disebabkan karena rendahnya akses tenaga kerja pada suatu sistem sosial budaya dan sosial politik yang tidak mendukung pembebasan kemiskinan sehingga kemiskinan bertambah subur.[11]

 

Kemiskinan Menurut Perspektif Islam

 Ancaman kemiskinan merupakan masalah yang telah ada sejak zaman dahulu hingga saat ini, terutama di negara-negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam.[12] Menurut mufasir AL Qur'an Muhammad Quraish Shihab berdasarkan etimologi kata "miskin" yang merujuk pada diam atau tidak bergerak, dapat disimpulkan bahwa faktor utama yang menyebabkan kemiskinan adalah sikap berdiam diri yang enggan atau tidak mau bergerak dan berusaha.[13]

 Kemiskinan didefinisikan dengan pemahaman yang  sedikit berbeda dari definisi tradisional. Islam mendefinisikan kemiskinan dengan membaginya menjadi dua kelompok, fakir dan miskin. Pengertian fakir menurut Syafi'i dan Hambali adalah orang yang tidak mempunyai penghasilan sama sekali karena alasan khusus Islam (umur), seperti sudah tua atau sibuk berdakwah, sehingga tidak mempunyai waktu untuk mencari nafkah. Lebih lanjut, pengertian orang miskin menurut Syafi'i dan Hambali adalah seseorang yang meskipun mempunyai pekerjaan dan penghasilan, namun tidak mampu menghidupi dirinya dan keluarganya.[14]

 Al-Ghazali berpendapat bahwa kemiskinan tidak hanya terkait dengan kekurangan pendapatan, tetapi juga melibatkan ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Menurutnya, ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan yang sebenarnya tidak diperlukan tidak dapat disebut sebagai kemiskinan. Al-Ghazali membagi kemiskinan menjadi dua aspek, yaitu kemiskinan yang berkaitan dengan kebutuhan material dan kemiskinan yang terkait dengan kebutuhan rohani atau spiritual. Pandangan ini diperkuat oleh argumen bahwa kemiskinan tidak hanya mencakup kekurangan barang dan jasa, tetapi juga kekurangan dalam dimensi rohaniah. Rehman menyarankan bahwa umat Islam dapat meningkatkan kehidupan rohani mereka dengan memperbaiki kehidupan material mereka. Chapra juga berpendapat bahwa Islam, sebagai agama keseimbangan, memberikan penekanan yang seimbang pada aspek spiritual dan duniawi.

 

Beberapa upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan kemiskinan menurut agama islam, yakni:

 

a. Mendapat bantuan dari keluarga atau kerabat yang terdekat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun