Mohon tunggu...
Siti Nafisah Analis
Siti Nafisah Analis Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya anak ke 2 dari 3 bersaudara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Islam sebagai Upaya Menanggulangi Pengangguran dan Kemiskinan, Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendidikan Kreatif

30 November 2023   11:47 Diperbarui: 30 November 2023   11:59 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1.  Pengangguran

Pengertian pengangguran

Masyarakat memerlukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ada banyak pekerjaan yang tersedia tergantung pada keahlian Anda. Memutuskan untuk bekerja untuk mereka berarti mendapatkan penghidupan yang layak untuk masa depan Anda. Bekerja adalah hak  setiap individu. Berhasil atau tidaknya, itu terserah masing-masing individu. Faktor yang paling banyak mempengaruhi keputusan bekerja atau tidak adalah faktor gaji. Meskipun Allah telah menjamin penghidupan bagi semua makhluk hidup, namun manusia memerlukan upah dan gaji  untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan keluarganya. Meski Allah sudah  berjanji akan menjaga kita semua,  bukan berarti  ada syarat yang harus dipenuhi.

Syarat yang terpenting adalah seseorang harus berusaha keras untuk mendapatkan Rizki yang dijanjikan  karena Allah SWT telah menciptakan "sistem" tersebut. Kemalasan dan pengangguran mempunyai dampak negatif langsung terhadap pelakunya dan dampak tidak langsung terhadap perekonomian secara keseluruhan.

Pengangguran adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan dan tidak aktif mencari pekerjaan. Kategori pengangguran biasanya mencakup orang-orang yang berada dalam usia kerja tetapi masih bekerja dan tidak mempunyai pekerjaan. [1]Usia kerja biasanya merupakan usia yang tidak bersekolah tetapi lebih tua dari usia anak (relatif diatas 6 sampai 18 tahun atau lebih, yaitu masa pendidikan dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas). Sebaliknya, penduduk berusia di atas 18 tahun yang masih bersekolah dapat digolongkan sebagai pengangguran, meski  masih banyak yang memperdebatkan hal ini. Pada dasarnya pengangguran tidak bisa dihilangkan seluruhnya. Sebagus apapun kemampuan pengelolaan perekonomian suatu negara, pengangguran akan tetap ada. 

Mengenai bidang pekerjaan yang  dipilih, Islam menganjurkan umatnya untuk melakukan dan menjalankan segala bentuk kegiatan ekonomi seperti pertanian, peternakan, perburuan, industri, dan perdagangan.

 Islam tidak  hanya memerintahkan kita untuk bekerja, tetapi juga untuk bekerja  lebih baik (gila), tekun, dan profesional. Salah satu faktor ekonomi yang membawa kemiskinan ke negara kita tercinta adalah meningkatnya angka pengangguran.

 Pengangguran adalah masalah yang paling serius. Pengangguran menurunkan produktivitas dan pendapatan masyarakat, yang dapat menimbulkan masalah sosial lainnya. Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan  membandingkan jumlah pengangguran dengan persentase total angkatan kerja. Karena kurangnya pendapatan, para penganggur  mengurangi pengeluaran konsumsinya, yang berujung pada penurunan tingkat kekayaan dan kesejahteraan.

 Teori pengangguran  sangat penting dalam perekonomian Islam karena pengangguran merupakan masalah perekonomian yang sangat serius. Oleh karena itu, ada kebutuhan mendesak untuk mengembangkan teori  pengangguran berdasarkan para pemikir ekonomi Islam  abad pertengahan seperti Ibnu Khaldun, yang konsepnya digunakan oleh para ekonom modern. Tidak ada yang namanya pengangguran dalam Islam, karena seluruh umat Islam  diajarkan untuk bekerja keras dan menolak segala bentuk kemalasan. Sebagai buktinya, kita diminta berdiri sebelum Subuh untuk shalat Tahajjud dan Subuh. Kita disuruh masuk masjid dalam keadaan  gelap, tempat banyak orang sedang bersantai. Dilarang mengemis, meskipun miskin. Bukankah ini  cukup menjadi bukti bahwa kemalasan dilarang dalam Islam dan pengangguran dilarang keras Karena pengangguran hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang malas, dan orang-orang malas itu tidak mempunyai agama yang benar, tidak beriman, dan dalam hati mereka mempunyai. Tidak ada keyakinan bahwa  Allah SWT akan membantu usaha mereka jika mereka memutuskan untuk masuk Islam.

Adapun beberapa jenis-jenis pengangguran secara umum, antara lain:

a. Pengangguran Friksional 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun