"Oh, saya bukan keluarganya sus" jawabku
"Oh, bukan mba ya, maaf mba kalau keluarganya sudah datang minta tolong untuk ke bagian administrasi ya mba, terimakasih" tutur perawat itu dan meninggalkan ku.
Tanpa basa-basi aku jalan ke bagian administrasi untuk membantu membayar perawatannya dan tiba-tiba temanku telepon, aku lupa jika ada janji dengannya hari ini. Setelah menyelesaikan administrasinya aku bergegas pergi menemui temanku tanpa melihat kondisi orang itu.
***
"Lama banget lu" kata Ica
"Sorry ceritanya panjang" jawabku.
Ternyata Ica sudah menungguku di pinggir jalan, hari ini kami menghadiri acara peresmian butik orang tuanya Seli. Acara peresmian pun dimulai dan senyum bahagia muncul mewarnai isi butik, semua acara akhirnya berjalan dengan lancar. Hari pun sudah mulai gelap aku berpamitan dan segera pulang ke rumah.
Seperti biasa sesampainya aku di rumah hanya ada bibi saja disana, semua belum pulang karena sibuk dengan pekerjaanya.
"Mba baru pulang, mau makan apa?" Tanya bibi.
"Gak usah bi tadi aku sudah makan, masih kenyang. Naya mau istirahat saja" jawabku.
Ya, aku Naya anak tunggal disebuah keluarga yang sederhana, Papaku seorang polisi dan mama seorang pastry chef. Kedua orang tuaku terkadang sibuk sehingga aku selalu bersama bibi di rumah, terkadang diriku merasa bingung sebenarnya aku ini anak papa dan mama atau anak bibi. Maka dari itu kadang aku kesepian, untungnya masih ada Ica dan Seli yang selalu bersamaku.