Mohon tunggu...
Nabila Kleib
Nabila Kleib Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Sometimes, we just can't be a right one, and a nice one at the same time.

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

Bukan Cerita Anak

17 Juni 2016   00:12 Diperbarui: 17 Juni 2016   00:28 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada suatu hari, si kancil tak bisa bergerak lagi. Singa terisak, dan berkata, "Mungkin ini saatnya kita berpisah, aku akan hidup demi kita. Terimakasih sudah menjagaku selama ini." Lalu singa itu melenggang pergi.

Tinggalah kancil tergeletak di tanah, terlalu lemah untuk bergerak. Pada akhirnya ia merasa lebih sendirian. Lebih terluka. Singa itu meninggalkannya dalam keadaan terluka parah. Diantara hidup dan mati. Ia meneteskan air matanya. Si kancil tau, setidaknya dalam hati kecilnya, bahwa ini akan jadi akhir kisahnya. Selama ini ia menutup dirinya dan berusaha melihat sisi yang terbaik dari si singa. Ia berkorban mati-matian untuk hidup singa, membuang nyawanya sendiri. 

Ibunya benar. Si kijang itu benar. Singa selamanya adalah singa, sebaik apapun ia, seberapa seringpun si singa meminta maaf. Singa itu tetap memakannya perlahan. Singa itu tetap menyakitinya. Singa itu sedang berusaha bertahan untuk hidup, jadi mungkin itu bukan salahnya. Tapi si kancilah yang salah, ia memberikan hidupnya pada si singa. Ia tidak memperjuangakan hidupnya. 

Beberapa saat kemudian, hujan turun. Lalu, mata si kancil mulai tertutup. dan akhirnya ia istirahat untuk selamanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun