Mohon tunggu...
Mutia Khumairoh
Mutia Khumairoh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis adalah jalan terbaik ketika kau ingin berbicara tapi tak tahu bagaimana cara untuk mengutarakannya dengan suara.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cerpen 1] Apa Salahnya Bermimpi?

11 Maret 2024   15:05 Diperbarui: 19 April 2024   10:52 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kau memang si rangking satu? Tapi aku tidak tahu ternyata kau bodoh juga." Ucapnya padaku. Sama seperti reaksiku pada anak perempuan tadi. Aku mengerutkan dahi saat mendengar apa yang dia ucapkan padaku.

"Berhenti menatap orang dengan tatapan dan ekspresi seperti itu! Itu membuatmu terlihat bodoh sekaligus menjengkelkan." Ucap Toni lagi.

"Maaf." Aku menggaruk kepalaku yang sebenarnya tak gatal.

"Mimpi ada untuk diwujudkan. Tapi duniamu dan apa yang ada di hadapanmu sekarang juga harus kau kejar." Ucapnya sambil kembali menepuk bahuku.

"Hah?" Responku pendek. Aku kurang bisa menangkap apa yang dia katakan.

"Pergilah ke kantin bodoh! Kejar si Rina!" Ucapnya kesal. Ku beri tahu, anak perempuan tadi bernama Rina. 

"Kenapa?" Tanyaku pada akhirnya.

Toni kembali mendengus kesal. "Kau bodoh! Tak usah kau pikirkan kenapa! Pergi saja, ikuti perkataanku!" Ucapnya kesal.

Sekarang giliran aku yang mendengus kesal. Bagaimana tidak? Berkali-kali disebut bodoh oleh Toni. Yang mohon maaf, di kelas pun tidak masuk sepuluh besar. Mohon maaf jika aku terdengar sombong. Tapi aku sekarang sedang kesal. Jadi jangan protes!

Pada akhirnya aku menuruti ucapan Toni. Jika tidak, maka suara Toni akan terus mengisi pendengaranku hingga bel masuk berbunyi nanti.

Aku melangkah dengan tak bersemangat. Menuju kantin yang jaraknya cukup untuk menghabiskan waktu lima menit yang kumiliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun