Mohon tunggu...
Mulan Lathifah
Mulan Lathifah Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

haii

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kajian Pustaka

24 Mei 2024   15:00 Diperbarui: 24 Mei 2024   15:06 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Word of Mouth terdapat dua model WoM antara lain:

  • Organic Word of Mouth

Organic Word of Mouth adalah WOM yang terjadi secara alami  dimana  orang yang merasa puas pada sebuah produk akan membagi antusiasme mereka  kepada orang lain.

  • Amplified Word of Mouth

Amplified Word of Mouth adalah WOM yang terjadi karena di desain oleh perusahaan itu sendiri agar produknya dapat dikenal oleh masyarakat  dengan mentarget "opinion leaders"  yakni  orang-orang yang dapat didengar pendapatnya oleh masyarakat.

2.1.6.2 Indikator Word of Mouth

Ali dalam (Arif Fakhrudin, 2021) menjelaskan bahwa terdapat 3 indikator dari  word of mouth yaitu:

  • Membicarakan dengan item pengalaman positif, kualitas produk
  • Merekomendasikan dengan item teman, keluarga
  • Mendorong dengan item membujuk teman, mengajak keluarga.

2.1.6.3 Dimensi Word Of Mouth (WOM)

Sernovitz dalam (Rusmilawaty, 2020) mengatakan terdapat tiga hal dasar yang mendorong orang melakukan percakapan WOM:

  • Orang menyukai produk yang dikonsumsinya. Karena mereka suka, para konsumen akan tertarik untuk membahas produk tersebut. Hal ini menjadi alasan untuk diri mereka berbicara mengenai produk yang dikonsumsinya.
  • Orang- orang merasa baik saat bisa berbicara dengan sesamanya. Pembicaraan mengenai WOM tidak hanya sebatas fitur dari produk namun lebih ke masalah emosi. Saat melakukan WOM, orang bisa terlihat lebih pintar, membantu orang lain, dan merasa dirinya menjadi penting.
  • Komunikasi WOM membuat orang merasa terhubung dalam suatu kelompok. Membicarakan produk yang digunakan dalam kelompok tersebut akan membuat orang merasa dalam suatu kelompok yang sama. Keinginan untuk menjadi bagian dari kelompok ini yang mendorong orang melakukan WOM.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun