Mohon tunggu...
Muhimmaturrohmah Laili
Muhimmaturrohmah Laili Mohon Tunggu... Guru - Trenggalek 28 November 2000

Trenggalek 28 November 2000

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Faktor Pendukung dan Penghambat Pembelajaran Daring terhadap Kemampuan Hasil Belajar Bahasa Indonesia

31 Desember 2021   13:07 Diperbarui: 31 Desember 2021   13:10 3156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PEMBELAJARAN DARING TERHADAP KEMAMPUAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

JURNAL MENULIS ILMIAH

untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Menulis Ilmiah

yang dibina oleh Ibu FLORA PUSPITANINGSIH, M. Pd.

           Disusun Oleh :

Alicia Alfareza Jannati    (2088202001)

Fitri Patmawati         (2088201009)

Muhimmaturrohmah Laili     (2088201010)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (STKIP-PGRI) TRENGGALEK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

NOVEMBER 2021

ABSTRAK

Judul : Dampak Pembelajaran Daring Terhadap Kemampuan Hasil Belajar Bahasa Indonesia

Pandemi corona virus (Covid-19) yang menyebar pada sebagian besar negara di dunia, yang berdampak buruk bagi bidang pendidikan dan memberikan tantangan yang sangat berat bagi lembaga pendidikan. Pada saat pandemi Covid- 19 solusi yang dapat dijalankan adalah pembelajaran daring dari rumah masing-masing menggunakan suatu aplikasi berlajar yang sudah dirancang oleh pemerintah namun dalam pelaksaannya juga ada sedikit kendala tetapi dengan seiringnya waktu kendala tersebut dapat diatasi dengan baik. Pembelajaran daring merupakan penyampaian materi dimasa pandemi melalui jaringan internet menggunakan ponsel dan laptop  yang digunakan pada jarak jauh untuk membantu proses belajar mengajar. Adapun faktor -- faktor yang medukung dan menghambat pembelajaran daring terhadap pelajaran Bahasa Indonesia yang sedang diterapkan pada masa pandemi, faktor pendukung adalah bisa dipelajari dimana saja dan kapan saja menggunakan ponsel. Sedangkan faktor penghambat adalah kendala jaringan yang sering terjadi didaerah-daerah terpencil. Dengan begitu siswa harus tetap semangat untuk memperoleh ilmu.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui apa yang dimaksud dengan pembelajaran secara daring, serta mengetahui manfaat apa saja yang kita peroleh pada pelajaran Bahasa Indonesia, Subjek dari penelitian ini adalah siswa Smk Negeri 1 Pogalan kelas X  yang berjumlah 30 siswa, berdasarkan hasil  angket yang telah disebarkan oleh peneliti dapat ditarik kesimpulan siswa yang berkesulitan menerima penjelasan yang dijelaskan oleh guru melalui zoom,google meet,dll. Karena dalam pembelajaran Bahasa Indonesia guru harus benar-benar menjelaskan dengan rinci apa materi yang akan disampaikan. Selama masa pandemi siswa tidak mau bertanya apabila mereka tidak memahami materi yang disampaikan oleh guru.

Kata Kunci : Pembelajaran Daring , Hasil Belajar, dan Bahasa Indonesia

BAB I

LATAR BELAKANG

Pandemi corona virus (Covid-19) yang menyebar pada 215 negara di dunia, yang berdampak buruk bagi bidang pendidikan dan memberikan tantangan yang sangat berat bagi lembaga pendidikan. Banyak larangan yang dikeluarkan oleh Pemerintah  Untuk melawan Covid-19. Dengan begitu kementerian pendidikan dan kebudayaan mengeluarkan suatu perintah untuk melarang semua tingkat sekolah dari paud hingga perguruan tinggi untuk tidak menyelenggarakan pembelajaran  tatap muka dan dialihkan menjadi  pembelajaran secara daring (Surat Edaran Kemendikbud Dikti No. 1 tahun 2020).

Dengan adanya surat tersebut maka akan menghambat suatu kemampuan hasil belajar berbagai bidang. Terutama dalam pelajaran Bahasa Indonesia yang sekarang ini mulai menurun akibat penjelasan yang diberikan oleh guru kepada siswa kurang bisa dimengerti serta kendala yang terjadi dalam jaringan internet. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada kalangan SMA/SMK merupakan tahap pendalaman  materi yang sudah didapat dari jenjang pendidikan sebelumnya, sehingga harus ada perhatian yang diberikan oleh guru Bahasa Indonesia agar pelajaran yang diperoleh dapat digunakan dalam berkomunikasi yang baik menggunakan Bahasa Indonesia. Maka dari itu seorang guru di masa pandemi harus bisa menyampaikan materi dengan cara yang menarik agar siswa paham dan mengerti tentang pentingnya pelajaran Bahasa Indonesia. Saat ini sistem pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran daring.

Definisi pembelajaran menurut Sadiman, dkk., (1986:2) "Belajar adalah suatu proses kompleks yang terjadi pada setiap orang dan berlangsung seumur hidup dari masa kanak-kanak sampai  meninggal nanti." Daring adalah akronim 'dalam jaringan' yang dapat dihubungkan melalui jejaring komputer,internet,dan sebagainya (KBBI Kemendikbud).

"Pembelajaran daring adalah sistem pembelajaran yang menggunakan platform yang dapat mendukung proses belajar mengajar jarak jauh daripada tatap muka.. Tujuan dari adanya pembelajaran daring ialah memberikan layanan pembelajaran bermutu dalam jaringan yang bersifat masif dan terbuka untuk menjangkau peminat ruang belajar agar lebih banyak dan lebih luas" (Sofyana & Abdul, 2019:82).

Pembelajaran daring adalah penyampaian materi dimasa pandemi melalui jaringan internet menggunakan ponsel dan laptop  yang digunakan pada jarak jauh untuk membantu proses belajar mengajar.

Pada era pandemi sekarang proses pembelajaran harus daring, maka dari itu kita tidak lepas dari sinar handphone dan laptop yang dapat membahayakan kesehatan mata kita. Ada banyak penyakit mata yang sering dialami oleh siswa pada pembelajaran daring ini salah satunya adalah miopi. "Miopi salah satu penyakit mata  yang sering dialami oleh siswa dalam masa pembelajaran daring. Miopi disebut sebagai rabun jauh karena berkurangnya kemampuan untuk melihat jauh, akan tetapi dapat melihat dekat dengan fokus" (Ilyas, 2006:29). Seperti yang dituliskan (Slameto, 2010:55) "Proses belajar dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik, faktor intrinsik tubuh adalah kesehatan dan kecacatan, dan cacat UJHD pada tubuh adalah ketidaksempurnaan tubuh." Maka dari itu kita sebagai  siswa harus menjaga kesehatan mata dengan banyak mengkonsumsi sayuran terutama wortel yang mengandung vitaman A.

RUMUSAN MASALAH

Apa dampak pembelajaran daring bagi pelajaran bahasa indonesia ?

 

TUJUAN PENULISAN

Untuk memberikan informasi tentang dampak  pembelajaran daring bagi pelajaran bahasa indonesia.

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

Pengertian Pembelajaran daring

Pembelajaran daring atau yang dikenal dengan istilah E - learning merupakan pembelajaran yang memanfaatkan teknologi. Menurut para ahli Thorme (Kuntarto,2017:102) "Suatu metode alamiah yang bertujuan untuk menginterpretasikan fenomena-fenomena aktual yang dilakukan dengan menggunakan metode-metode yang ada.Pembelajaran secara daring adalah streaming video online menggunakan teknologi canggih, ruang kelas virtual, streaming video, pesan suara, teks animasi online, CD-ROM, email, dan panggilan konferensi. "

 Kemudian pengertian pembelajaran secara daring menurut pendapat kami merupakan suatu upaya dalam mengatasi berbagai permasalahan tugas yang diberikan oleh pengajar dimasa pandemi covid 19 ini. Disamping berbagai dampak negatif maupun positif dari adanya penerapan pembelajaran secara daring,ada juga manfaatnya.

Manfaat pembelajaran daring

Pada masa pandemi ini pembelajaran dilaksanakan secara daring , ada beberapa manfaat yang dapat kita petik dari situasi pembelajaran daring. Berikut beberapa manfaat yang dikemukakan oleh para ahli yaitu :

Bilfaqih dan Qomarudin (2105, hlm. 4)  menjelaskan beberapa manfaat dari pembelajaran daring sebagai beikut :

1) Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan melalui penggunaan multimedia yang efektif dalam pembelajaran.

2) Dengan menerapkan pembelajaran online, kami memberikan pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau.

3) Mengurangi biaya penyediaan pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dengan berbagi sumber daya.

Selain itu Manfaat pembelajaran daring menurut Bates dan Wulf dalam Mustofa, Chodzirin, & Sayekti (2019, hlm. 154) terdiri atas 4 hal, yaitu:

1) Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan melalui penggunaan multimedia yang efektif dalam pembelajaran.

2) Dengan menerapkan pembelajaran online, kami memberikan pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau.

3) Mengurangi biaya penyediaan pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dengan berbagi sumber daya.

Selain itu, manfaat belajar online dengan Bates dan Wulf dari Mustofa, Chodzirin & Sayekti (2019, hlm. 154) terdiri dari empat hal:

1) Meningkatkan tingkat interaksi belajar antara siswa dan guru atau pelatih (meningkatkan interaktivitas),

2) Memungkinkan interaksi belajar kapan saja, di mana saja (fleksibilitas waktu dan tempat),

3) Extensive Reach siswa (dapat menjangkau khalayak di seluruh dunia),

4) Memfasilitasi peningkatan dan penyimpanan materi pembelajaran (fitur pembaruan konten dan pengarsipan yang mudah).

Manfaat e-learning dengan Hadisi dan Muna (2015, hal.127) :

 1) Tingkat fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya siswa dapat mengakses materi pembelajaran secara berulang setiap saat.

2) Siswa dapat berkomunikasi dengan guru setiap saat. Hal ini berarti siswa dapat lebih meningkatkan pembelajarannya terhadap bahan ajar.

Adapun manfaat pembelajaran daring menurut kami :

Pembelajaran secara daring dapat dilakukan kapan pun dan dimana pun.

Dapat melatih siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas dirumah maupun disekolah.

Dapat mengatur pembagian waktu siswa dalam belajar, bermain, istirahat, dll.

Faktor Pendukung dan Penghambat Pembelajaran Daring

* Faktor-faktor yang dapat mendukung proses pembelajaran secara online .

     Karena pembelajaran secara online telah ada sejak lama, siswa perlu dimotivasi untuk belajar agar dapat membangkitkan minat belajarnya. Menurut Clayton Alderfer (Nashar 2004, p.42), motivasi belajar adalah minat siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang didorong oleh keinginan untuk kinerja atau hasil belajar yang terbaik. Menurut para ahli, ada beberapa pendapat tentang motivasi belajar:

Abin Syamsuddin makmun (2003:40) mengemukakan bahwa buat tahu motivasi bisa ditinjau berdasarkan beberapa indikator, diantaranya:

1.Durasi aktivitas.

2. Frekuensi aktivitas.

3. Presistensi dalam aktivitas.

4. Ketabahan, keuletan, & kemampuan pada menghadapi rintangan & kesulitan.

5. Devonasi & pengorbanan buat mencapai tujuan.

6. Tingkat aspirasi yg hendak dicapai menggunakan aktivitas yg dilakukan.

7. Tingkat kualifikasi prestasi/produk (output) yg dicapai berdasarkan aktivitas yg dilakukan.

8. Arah perilaku terhadap target aktivitas.

Menurut Martin Handoko (1992:59) dapat mengetahui kekuatan motivasi belajar yang bisa dilihat dari beberapa indikator sebagai berikut:

1. Kuatnya kemauan untuk berbuat.
2. Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar.
3. Kerelaan meninggalkan kewajiban/tugas yang lain.
4. Ketekunan dalam mengerjakan tugas.

Sejalan dengan pendapat diatas, menurut Sardiman (2009:81) indikator motivasi belajar sebagai berikut:

1. Tekun menghadapi tugas.
2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).
3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah orang dewasa.
4. Lebih senang bekerja mandiri.
5. Dapat mempertahankan pendapatnya.

Menurut kami selain motivasi belajar yang harus ditekankan, ada beberapa faktor yang dapat digunakan untuk meningkatkan faktor yang mendukung pembelajaran daring yaitu :

a.       Izin dari pihak sekolah.

Izin sekolah merupakan faktor yang sangat penting karena dapat mempercepat proses pembelajaran online dan evaluasi online. Pembelajaran dan evaluasi online tidak dapat digunakan tanpa izin dari sekolah.

b.      Adanya media.

Media juga sangat mendukung kegiatan pembelajaran online. Mengapa media juga menjadi faktor penting karena menggunakan rating online membutuhkan media berupa komputer dan jaringan internet. Ini membutuhkan banyak komputer. Sekolah sudah memberikan izin, tetapi sekolah tidak memiliki media berformat komputer, tetapi rating online tidak tersedia.

c.       Adanya jaringan internet.

Selain keputusan menurut pihak sekolah & media yg dipakai jaringan internet sangat berperan krusial lantaran apabila masih ada jaringan internet proses online sendiri membutuhkan jaringan internet supaya saling terhubung antara satu menggunakan yang lainnya.

Performa listrik yang memadai.

Daya yang digunakan untuk menggunakan media komputer harus cukup daya. Hal ini karena jika listrik tersedia di sekolah kecil, media komputer akan sering mati sehingga tidak dapat digunakan dan akan mempengaruhi nilai peserta ujian.

Pertanyaan sesuai dengan prinsip pertanyaan.

Saat mengajukan pertanyaan, Anda harus mengikuti prinsip mengajukan pertanyaan. Soal yang diajukan harus jelas agar tidak membingungkan siswa saat mengolah soal dalam asesmen online.

Faktor-faktor yang menyebabkan pembelajaran daring  terkendala yaitu:

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:667) mendefinisikan disabilitas sebagai disabilitas, disabilitas, atau disabilitas dalam suatu keadaan yang membatasi, mengganggu, atau menghambat pencapaian tujuan. Hambatan belajar menghambat terselenggaranya proses pembelajaran baik melalui faktor internal maupun eksternal. Menurut Ahmadi dan Supriyono (2013: 78), faktor internal yang meliputi faktor fisiologis dan psikologis berasal dari siswa. Faktor eksternal berasal dari luar diri siswa, seperti masyarakat, keluarga, sekolah, atau lembaga pendidikan. Di bawah ini adalah beberapa hambatan yang Anda hadapi dalam pembelajaran online terkait dengan faktor internal dan eksternal.

Faktor internal :

1. Kendala kesehatan.

Pembelajaran secara online menuntut gurudan siswa untuk fokus pada perangkat display sebagai media pembelajaran guru dan siswa untuk fokus pada perangkat display sebagai media pembelajaran. Lestari dan Steffy (2020:266) menjelaskan bahwa dampak negatif penggunaan gawai adalah risiko kehilangan fungsi penglihatan, seperti miopi dan ketegangan mata serta kehilangan fokus.  

2. Sulit memahami pelajaran.

Limbong, dkk (2020: 51) pada perbandingan konduite emosional anak didik sebelum & waktu pembelajaran daring, memberitahuakn bahwa anak didik sulit pada tahu pembelajaran.

3. Siswa Pasif  

Menurut Anugrahana (2020: 287) Kurangnya keterlibatan siswa dari awal hingga akhir pembelajaran merupakan salah satu kelemahan pembelajaran online.

Faktor eksternal :

1. Gawai untuk media belajar.

Menurut Anugrahana (2020: 286) Masalah dengan pembelajaran secara online adalah bahwa beberapa siswa tidak memiliki perangkat. Ketersediaan peralatan siswa tergantung pada situasi keuangan keluarga.

2. Sinyal dan koneksi internet.

Menurut Rigianti (2020:299) Konektivitas internet yang menjadi bagian penting dari pembelajaran online masih memprihatinkan.

3. Kuota data internet.

Sadikin dan Hamidah (2020: 218) Masalah mengikuti pembelajaran online adalah Anda harus mengeluarkan banyak uang untuk mengalokasikan data internet.

4. Lingkungan belajar.

Menurut Nabila dan Sulistiyaningsih (2020:68) Dalam pembelajaran secara online, polusi suara perumahan dan masalah lainnya mengurangi konsentrasi siswa.

5. Sulit melakukan penilaian.

Rigianti (2020: 301) dengan pembelajaran daring, guru tidak dapat menilai keberhasilan pembelajaran secara objektif.

Menurut kami faktor yang dapat menyebabkan terkendalanya pembelajaran daring adalah :

Koneksi

Pada dasarnya semua sekolah memiliki koneksi internet, namun penggunaan koneksi ini mungkin dibatasi. Artinya koneksi atau jaringan internet yang digunakan hanya berlaku untuk guru dan hanya di laboratorium komputer dan ruang staf. Meskipun siswa tidak memiliki pilihan untuk terhubung melalui internet.

Human error

Human error merupakan salah satu factor penghambat adanya pembelajaran daring  yang akan dilakukan di sekolah karena minim sekali orang yang paham terhadap cara penggunaan komputer. Hasil evaluasi yang diperoleh tidak valid dan aplikatif karena sebagian besar masyarakat mengalami kesulitan dan kesalahan dalam pembelajaran online ketika berhadapan dengan pembelajaran secara daring.

Keterbatasan waktu

Untuk melakukan pembelajaran daring waktu pelaksanaan bisa diatur. Batas waktu untuk pertanyaan adalah dengan pembelajaran online sedang berlangsung. Jika siswa terlambat mengakses dan melewatkan waktu yang telah ditentukan, maka siswa tersebut tidak dapat mengikuti pembelajaran online dan dianggap tidak hadir

Keterbatasan pengetahuan

Pembelajaran secara daring  pada dasarnya umum dan semua orang dapat menggunakannya, tetapi hanya sedikit sekolah yang menggunakan sistem penilaian. Hal ini dikarenakan guru memiliki kebiasaan membuat penilaian manual dan masih dianggap tabu oleh guru. Banyak orang beranggapan bahwa pembelajaran online terlalu kompleks dan hanya dipahami oleh kalangan tertentu.

Keterbatasan media

Masih banyak sekolah yang memiliki media elektronik (komputer) terbatas. Misalnya saja computer yang dimiliki jumlahnya sedikit dan tidak memenuhi kapasitas jumlah siswa satu kelas sehingga untuk menggunakannya terkadang satu computer terdiri dari beberapa

siswa. Hal tersebut yang menyebabkan pembelajaran daring  terhambat untuk dapat dilaksanakan.

Pihak sekolah

Tidak banyak sekolah yang dapat menerima pembelajaran daring dikarenakan banyak warga sekolah khususnya guru tidak mengerti dan paham kegunaan pembelajaran daring. Mereka beranggapan bahwa sistem penilaian online membuang waktu dan sulit untuk direalisasikan karena banyak persiapan yang harus dilakukan sedangkan waktu yang tersedia sangat terbatas. Oleh sebab itu, tak banyak pihak sekolah yang mendukung pembelajaran daring.

Metode Penelitian

 

Jenis penelitian pada penelitian ilmiah ini adalah penelitian studi kasus, Arikunto (2014 : 185) menyatakan bahwa penelitian kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan secara intensif, rinci, dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau fakta tertentu. Maka sifat dalam penelitian ini adalah kualitatif. Sugiyono (2017 : 13 ) sifat metode kualitatif adalah metode penelitian yang natural (naturalistik) karena pada penelitian kualitatif ini dilakukan pada kondisi yang alamiah atau bisa disebut natural setting. Penelitian disebut juga sebagai metode ethnographi karena pada awalnya metode penelitian ini lebih banyak digunakan untuk penelitian di bidang antropologi budaya.

    Seiring dengan adanya pernyataan tersebut, Moleong (2018 : 5) penelitian kualitatif adalah penelitian yang didasarkan pada latar alamiah, serta menggunakan suatu metode alamiah yang bertujuan untuk menginterpretasikan fenomena-fenomena aktual yang dilakukan dengan menggunakan metode-metode yang ada.

Moleong (2018 : 5)  penelitian kualitatif adalah penelitian yang didasarkan pada pendekatan naturalistik untuk menemukan pengertian dan pemahaman tentang fenomena dalam suatu latar yang berkonteks khusus. Menurut pendapat kami pengertian  penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk memaparkan suatu fenomena yang benar-benar terjadi dengan menggunakan latar alamiah dan memasukkan beberapa metode yang sudah ada.  

Kesimpulan

Sesuai dengan tugas karya ilmiah yang telah kami bahas. Untuk mendorong keinginan belajar dibutuhkan kesadaran diri serta niat, tekad dan motivasi. Pembelajaran daring adalah penyampaian materi dimasa pandemi melalui jaringan internet menggunakan ponsel dan laptop  yang digunakan pada jarak jauh untuk membantu proses belajar mengajar. Terdapat faktor pendukung dan faktor penghambat yang dapat mempengaruhi  seseorang untuk belajar lebih bersemangat dalam masa pandemi. Faktor pendukung adalah kecanggihan teknologi yang semakin meningkat jadi kita bisa menggunakan ponsel kita untuk pendukung proses pembelajaran dirumah selama masa pandemi serta berbagai motivasi yang diberikan oleh guru, pemerintah, dan orang tua. Faktor penghambat adalah jaringan internet yang susah didapatkan pada suatu daerah terpencil. Kedua faktor tersebut sangatlah berhubungan sangat erat dengan niat dan tekad tersebut bergantung pada  kepribadian siswa tersebut. Sehingga dengan menanamkan ketiga sikap tersebut pada diri seseorang, maka permasalahan daring akan sedikit berkurang. Berdasarkan dari angket yang telah disebar pada siswa SMK kelas X AKL  bahwa pelajaran Bahasa Indonesia menarik minat siswa untuk belajar memahami materi yang disampaikan oleh guru, dan dapat mengerjakan tugas yang diberikan.

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :

PT. Rineka Cipta.

Gina Dewi Lestari Nur, 2014 . Pembelajaran Vokal Grup Dalam Kegiatan Pembelajaran Diri di SMPN 1 Panumbangan Ciamis. Jurnal Repository . Universitas Pendidikan Indonesia. Edu

Krisnan. 2021. Pembelajarn Daring : Pengertian , Manfaat , Hingga Cara Belajar. meenta.net

Moeloeng. 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Rahmawati Novi R . Rosida Fatimatul E. Kholidin Farid I . 2020. Analisis Pembelajaran Daring Saat Pandemi di Madrasah Ibtidaiyah . of primary Education IAIN KEDIRI . Vol 1 (2) journal

Sadikin A. Hamidah A. 2020 . Pembelajaran Daring Ditengah Wabah Covid-19. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi . Vol. 6 . Universitas Jambi

Setiawan , Akbar Pandu . Masruri Laili, Dkk . 2021 . Metode Pembelajaran Daring Akibat Covid-19 . Perspektif  Pelajar dan Mahasiswa . Jurnal Universitas Islam Sultan Agung.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung : Alfabeta.

Wihardjo E. 2021. Faktor pendukung dan penghambat penerapan online assesment disekolah. SMK Perbanas.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun