Mohon tunggu...
Muh Ibnu Sina
Muh Ibnu Sina Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Psikolog Klinis/RSUD Hj Anna Lasmanah Banjarnegara/Anggota Ikatan Psikolog Klinis Wilayah Jawa Tengah

Satu Satunya Pria Psikolog Klinis yang Eksotis Item Manis Tanpa Pemanis Buatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Asyiknya Makan Itu Semu atau Seru?

13 November 2020   21:40 Diperbarui: 14 November 2020   01:38 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak sedikit orang yang menjadikan perilaku makan sebagai kegemarannya (hobby). Atau, makan adalah prioritas utama dan atau satu-satunya kebutuhan terpenting dalam hidup. Tak ayal, banyak orang rela merogoh kocek lebih dalam guna memuaskan hobby satu ini.

Terlebih saat ini, 9 bulan pandemi enggan berlalu. Selama itu pula pandemi terkesan menciptakan kebiasaan baru, tak terkecuali perilaku makan kita. Menurut survei BPS Juni 2020, terjadi kenaikan signifikan 46 % terhadap kebutuhan konsumsi makanan. Sebanyak 56 % dari responden menyatakan bahwa kebutuhan terhadap makan mengalami peningkatan selama pandemi.

Makanan ternyata bukan hanya sebagai sumber kekuatan namun juga sebagai sumber kebahagiaan. Paul Fluglestad, pakar dari University of North Florida, bersama kawan-kawannya melakukan studi apakah ada hubungan antara perilaku makan dengan kebahagiaan seseorang.

Hasilnya sungguh menawan. Penelitian yang dilakukan terhadap 2287 remaja ini menyebutkan kalau remaja yang konsisten menjaga pola makan sehat, memilih makanan sesuai kebutuhan diri, akan cenderung bahagia dibandingkan dengan remaja yang tidak konsisten atau abai terhadap perilaku makannya. Ini menandakan, seberapa besar perhatian kita pada perilaku makan, akan menentukan seberapa besar kebahagiaan kita.

Lalu, bagaimana dengan perilaku makan kita selama ini? Yuk kita cermati kembali.

Asyiknya Makan itu Semu 

Fatamorgana. Seperti tidak nyata. Tipu muslihat. Pernahkah merasakan kalau kita makan tapi gak asyik? Atau, sudah makan sepiring tapi kok sepertinya tidak kenyang ya? Mengapa demikian? Mungkin karena asyiknya makan kita semu. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi itu.

SEKEJAP (S)

Pernahkah mengamati sekeliling kita, ada orang yang makan dengan sangat cepat? Misalnya, makan bakso. Kita baru makan beberapa suap, dirinya sudah habis satu mangkok bakso. Sekejapnya makan ini bisa dilandasi beragam alasan.

Pertama, ingin segera melakukan aktivitas selanjutnya. Tuntutan perkerjaan yang sangat tinggi, atau batas istirahat kerja yang hanya 15 menit bisa melatarbelakanginya.

Kedua, kebiasaan makan cepat. Seseorang yang sudah terbiasa makan cepat, ia akan konsisten dalam situasi apapun. Bisa juga karena sudah dari dulunya seperti demikian maupun karena keadaan lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun