Mohon tunggu...
TIARSHARE
TIARSHARE Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sebab Turunnya Alquran (Asbabun Nuzul)

20 Desember 2017   09:42 Diperbarui: 20 Desember 2017   10:03 45273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

1.Mengetahui hikmah dan rahasia diundangkanya suatu hukum dan perhatian shara' terhadap kepentingan umum, tanpa membedakan etnik, jenis kelamin dan agama. Jika dianalisa secara cermat, proses penetapan hukum berlangsung secara manusiawi, seperti pelarangan mnuman keras, misalnya ayat-ayat al Qur'an turun dalam empat kali tahapan yaitu: Q.S. An-Nahl:67, Q.S al-Baqarah:219,Q.S. An-Nisa':43, dan Q.S al-Maidah:90-91.

2.Mengetahui asbabun nuzul membantu memberikan kejelasan terhadap beberapa ayat. Misalnya Urwah Ibn Zubair mengalami kesulitan dalam memahami hukum fardu atas ibadah sa'i antara safa dan marwah, Q.S al Baqarah:158.

3.Pengetahuan Asbabun Nuzul dapat mengkhususkan (takhsish) hukum terbatas pada sebab, terutama ulama' yang menganut kaidah (khusus as-shabab)" sebab khusus." Sebagai contoh turunya ayat - ayat dhihar pada permulaan surah al Mujadalah yaitu dalam khasus Aus Ibn As-samit yang menzihar istrinya.

Khaulah binti Hakam Ibn Tha'labah. Hukum yang terkandung di dalam ayat-ayat ini khusus bagi keduanya dan tidak berlaku bagi orang lain.

4.Asbabun nuzul dapat membantu memahami apakah suatu ayat berlaku umum atau berlaku khusus, selanjutnya dalam hal apa ayat itu diterapkan. Maksud yang sesungguhnya suatu ayat dapat dipahami melalui pengenalan Asbabun nuzul.

5.Pengetahuan tentang Asbabun Nuzul akan mempermudah orang menghafal ayat - ayat al Qur'an serta memperkuat keberadaan wahyu dalam ingatan orang yang mendengarnya jika mengetahui sebab turunya. 

Sebab, pertalian antara sebab dan musabab(akibat) hukum dan peristiwanya, peristiwa dan pelaku, masa dan tempatnya, semua ini merupakan faktor - faktor yang menyebabkan mantapnya dan terlukisnya dalam ingatan.

[1] Manna' Khalil al-Qattan. Studi Ilmu-ilmu Alquran. Cet 15. Bogor: Pustaka Litera Antar Nusa, 2015. Hlm 105

[2] Ibid, 106.

[3] Achmad Zuhdi dkk. Studi Al-Quran. cet. 7, Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2017, hlm 253

[4] Ibid,. 265

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun