Malam malu menyaksikan nafsu dua anak manusia di sebuah gubuk di lembah berkabut itu.
"Rangga..." perempuan cantik bernama Putri Anai itu merebahkan kepalanya di dada bidang lelaki itu.
“Iya, Putri.”
Tiba-tiba Putri Anai menangis.
"Hei, menapa kau menangis?" tatap lelaki itu heran.
"Aku mengingat seseorang," jawab Putri Anai.
"Siapa?" tanya lelaki itu penasaran.
"Biju."
"Siapa Biju?" tanya lelaki itu lagi.
"Suamiku."
"Bukankah dia sudah mati?"