Mohon tunggu...
Dani Demup
Dani Demup Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Seni UNU NTB

Book Antusiast

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Observasi ke II Kampus Mengajar: Program yang Tepat untuk SDN 29 Mataram

13 Maret 2023   20:38 Diperbarui: 13 Maret 2023   20:56 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Kegiatan mendongeng di dalam kelas. Dokpri

Saya baru mengerti makanan-makanan yang di letakkan di bawah bendera itu ternyata untuk para guru. Di akhir imtaq, para siswa berlarian memasuki kelas, siswa yang piket merapikan terpal yang menjadi alas duduk sedangkan para guru yang melihat saya memegang kamera meminta untuk difoto bersama di depan kelas sebagai arsip sekolah. 

Satu dua tiga saya memberi arahan, wajah yang tadinya asik berdialog mendadak diam menyajikan wajah terbaik bersama senyum yang terlihat. Pak Mujitahid yang berdiri di depan ruangnnya dipanggil guru-guru untuk mengikuti sesi foto bersama, tidak mau membuat para guru yang lain kecewa, Pak Mujitahid pun meringankan langkahnya menuju barisan memasang gaya penuh wibawa. Kesekian kalinya wajah-wajah itu memberikan senyum terbaiknya bersama Pak Mujitahid berada di tengah barisan ibu guru yang lain. Satu dua tiga, jadilah foto.

Seusai sesi berfoto saya bertanya kepada salah satu guru,

" Apakah memang setiap hari jum'at para siswa diminta membawa jajan?" Mendengar pertanyaan saya ibu guru menjawab,

" Oo... tidak, anak-anak membawa jajan karena hari ini merupakan Isra Miraj Nabi besar  Muhammad SAW,  memang setiap memperingati Isra Miraj anak-anak selalu membawa jajan untuk merayakannya. Di hari jumat yang akan datang ya, tidak ada berbagi mkanan seperti sekarang".

Obrolan kami selesai, para guru memasuki kantor, sayapun menuju perpustakaan dengan kotak jajan di tangan yang diberikan ibu guru.

Keesokan harinya pada hari sabtu sesuai jadwal yang sudah kami sepakati bersama para guru, akan diadakan presentasi program dari kami selaku tim Kampus mengajar. Presentasi ini nantinya mencoba menjabarkan beberapa program yang kami rancang secara bersama-sama setelah melakukan observasi selama satu minggu di Sekolah. Program ini tidak terlepas dari proses menganalisa, wawancara bersama guru dan menimbang apa yang menjadi kebutuhan sekolah. Menempatkan para guru sebagai tim perancang dalam pembuatan program juga harus dilakukan mengingat kedepan setelah kami pergi besar harapan dapat dilanjutkan oleh para guru.

Sekiranya program yang ingin kami jalankan dirasa kurang baik, pihak sekolah boleh memberikan sarannya, entah mengurangi atau menambah program yang akan kami jalankan. Masukan dan tanggapan para guru itulah yang kami sasar kenapa presentasi ini kami lakukan.  Para guru yang sudah lama sebagai tenaga pendidik yang mengenal karakter siswa dan lingkungan sekolah pastinya lebih tau dari kami yang baru saja tiba disini.

Selepas bel tanda pulang berbunyi, para guru satu persatu memasuki perpustakaan. Proyektor yang  menyala memproyeksikan rancangan program yang kami buat. Cinta sebagai pembicara yang memaparkan materi bersiap di sebelah kiri layar, dibagian operator yang menggeser setiap powerpoin dipegang Winny si pemilik senyum manis.  Ema yang cukup gesit bergerak, saya memintanya sebagai tim dokumentasi. Rayna yang lebih pendiam dari kami semuanya mempersiapkan kebutuhan diawal sebelum presentasi, sementara saya sendiri sebagai notulensi mencatat setiap masukan dari para guru nantinya.

Dirasa semua guru sudah memasuki ruangan, Cinta mulai membuka presentasinya. Slide program yang bergantian dijabarkannya dengan baik tanpa terbata-bata. Literasi, Pembenahan perpustakaan, kelas bakat, Adaptasi Tehnologi dan administarsi merupakan program-program yang dijabarkan. Menimpali apa yang disampaikan Cinta, sayapun menambahkan beberapa program diantaranya, Mading, Komik, Pembuatan Taman Bahagia, Mural, Dongeng dan yang terakhir Pameran sebagai muara hasil pembelajaran selama program berjalan.

Dari penjabaran yang kemudian berlanjut ke diskusi, kami mendapatkan respon baik dari guru-guru yang hadir. Pak Irawan yang duduk paling belakang memberikan tanggapannya mengenai program literasi yang Cinta paparkan. Menurutnya program literasi memberikan ruang untuk anak-anak belajar membaca dibutuhkan mengingat dari kelas satu, tiga, empat, lima masih ada beberapa siswa yang belum lancar membaca. Diharapkan dengan adanya program ini bisa menjadi solusi atas persoalan yang dihadapi siswa-siswi tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun