Gema  : Sudahlah Genta, sebab itulah aku datang untuk kamu, karna aku memahami apa yang sedang kamu rasakan, hanya untuk membangkitkan kamu lagi.
Genta  : tapi tetap saja ada saatnya bayangan itu selalu menghantuiku.
Gema  : jangan jadikan masa lalu kelam yang kau alami menjadi menghambat perjalanan kita, kita punya gagasan besar untuk kedepannya.
Genta  : sangat sulit untuk berdamai dengan masa lalu.
Gema  : Memang sangat sulit untuk dihadapi sendiri, kita hidup bersama-sama Genta, lagi pula itu bukan juga kesalahanmu, kita sebagai manusia pelaku sejarah harus bisa mempejalari sejarah untuk dijadikan pelajaran kedepannya. Kamu lebih paham soal itu. Dan ingat aku datang untuk melengkapi perjalanan kita. Kamu hanya lemah di persoalan perasaan saja, kamu seringkali tertipu oleh perasaan, Genta perasaan itu luas dan akal itu terbatas.
Genta  : Iyah kamu datang sebagai cahaya ketika kegelapan menyelimuti diriku.
Gema  : Sesunggunya aku sudah bosan dengan ini semua, selama hampir kurang lebih 90 hari kamu terus bersembunyi dan aku selalu mengikuti apa mau mu.
Genta  : Kalau begitu kenapa kamu tidak pergi saja dari sini?
Gema  : Mudah sekali kamu berbicara seperti itu, kamu terlalu egois.
Genta  : Aku tak merasa egois, aku sudah mempersilahkan untuk kamu pergi dari sini.
Gema : Kamu lebih mementingkan disi sendiri, apa yang kamu lakukan disini, cuman bengong, merenung, makan, mandi, tidur, menulis, sedangkan aku selalu mondar-mandir kemari untuk memberikan apa yang kamu butuhkan, sementara aku harus berjuang diluar sana