Genta  : Bukan aku sangat mempercayai kamu.
Gema  : Lalu apa yang membuat kamu tidak yakin?
Genta  : Aku takut sama orang-orang yang percaya sama kita dan juga sama orang-orang tidak suka dengan kita.
Gema  : Rupa nya kamu sakit kepala lagi, lebih baik kamu minum obat sakit kepala dulu sana, Sudahlah kamu jangan terlalu berlebihan.
Genta  : Aku hanya mengeluarkan apa yang sedang aku pikirkan, aku butuh tanggapanmu.
Gema  : Tugas kita adalah bergerak, berjuang melakukan apa yang ingin kita lakukan selama itu memberikan kebaikan untuk kita bila perlu ke orang banyak, walaupun nanti diperjalanan kita melakukan kesalahan dan kegagalan yah wajar saja, kita masih proses dan teruslah belajar, persetan dengan orang-orang yang menghambat perjalanan kita, Lebih baik kamu coba renungkan, kamu harus benar-benar siap.
Genta  : tapi aku bingung harus memulai dari mana?
Gema  : Mulailah dari keyakinan
Genta  : Apa yang kamu maksud?
Gema  : Keyakinan itu bagaikan Meriam besar yang bias menghancurkan benteng batu, keyakinan itu letaknya ada di hati, Sudahlah, aku mau beres-beres dulu, dan melanjutkan aktivitasku
Genta terus merenungkan dan Gema asik dengan alqgoritmanya.Â