Genta  : Maksud kamu aku tidak berguna, selalu menyusahkan kamu, aku disini menulis dan tulisan-tulisan itu kamu yang menyebarkannya dengan mamakai nama kamu, kamu yang menjadi terkenal, dan kita mendapatkan uang dari hasil tulisanku, kamu di untungkan juga.
Gema  : Aku tak membutuhkan terkenal, aku tak ingin mengakui tulisanmu sebagai tulisanku, dan itu bukan keuntungan buat aku. Yang aku ingin kan kamu jangan terus bersembunyi kamu memiliki potensi memimpin perjalan ini.
Genta  : Kalau begitu tunggu perintahku saja
Gema  : Sampai kapan aku harus menunggu?, sementara cita-cita itu sudah menuggu kita, apa kamu akan terus begini, ingat sebelum semuanya begini, kita sudah mempersiapkan rencana perjalanan kita dengan matang, kita punya cita-cita besar.
Genta  : Mengapa kamu tidak berjalan sendiri saja ?
Gema  : Sesungguhnya aku juga sangat memerlukan sosokmu. Kamu memiliki pikiran yang tidak aku miliki, kamu tahu banyak hal dan bisa banyak hal, karna kamu adalah orang yang selalu ingin tahu dan tidak puas dengan pengetahuan dan kamu memiliki gagasan-gagasan yang sangat luar biasa itulah sebabnya aku menjadikan kamu pemimpin dalam perjalanan ini.
Genta  : Yah kita memang saling melengkapi. Tetapi masih ada ketakutan didalam kepalaku.
Gema  : Rupanya kamu masih juga tidak mengerti, aku Gema yang akan selalu disampimgmu untuk mengontrolmu dan kamu teruslah liar dengan kecerdasanmu.
Genta  : Kamu sudah makan?
Gema  : Aku belum makan, ya sudah kita persiapkan makanan kita.
Gema mepersiapkan makanan dan Genta mengambil buku dan pulpennya.Â