Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Bintang Berekor

2 April 2021   15:40 Diperbarui: 8 April 2021   01:00 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ayah bohong! Komet Halley tidak seperti bintang berekor, dia lebih mirip seperti bola salju kotor dengan neon super terang!"

Agathias masih membatu tanpa kata. Dia menghiraukan perkataan putrinya. Inilah kesempatan terakhir, pikirnya.

"Bola salju terbang" itu perlahan menghilang dari pandangan, menyisakan ekor panjangnya yang biru bak bintang jatuh.

Aurora mulai samar-samar di langit gelap. Apakah sang Dewi Malam merasa ciut melihat keindahan Komet Halley?

Selepas tontonan singkat yang ajaib itu berakhir, Agathias dan Ayya saling menatap. Masing-masing mengukir senyum tipis penuh keindahan.

"Waktu, Ayya. Apa itu waktu?"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun